Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp-Image-2025-11-28-at-10.22.19.jpeg (1).jpg
Dok. ANTARA/HO-Muhammad Baqir Idrus Alatas.

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH resmi memperkenalkan Proyek InCircular sebagai langkah mempercepat transformasi Indonesia menuju ekonomi sirkular.

Dalam kesempatan yang sama, kedua pihak menandatangani Perjanjian Kerja Sama Proyek InCircular yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan Circular Economy Roadmap & Action Plan Indonesia. Program ini mencakup penguatan regulasi, peningkatan kapasasan, koordinasi lintas pemangku kepentingan, hingga perbaikan sistem pengelolaan sampah di sejumlah provinsi dan kabupaten/kota yang telah ditetapkan.

“Kolaborasi selama lima tahun ini tidak hanya akan dilaksanakan di tingkat nasional, tetapi juga di tiga provinsi percontohan: Jawa Timur (Jatim), Bali, dan Jakarta,” ujar Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Bappenas, Leonardo AA Teguh Sambodo, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/11).

Inisiatif tersebut merupakan bagian dari program pembangunan pemerintah Jerman melalui Kementerian Federal untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ).

Proyek InCircular akan difokuskan pada tiga jenis aliran material: kemasan, limbah elektronik, dan residu. Jatim dan Bali masing-masing akan menangani isu kemasan serta residu, sementara Jakarta berfokus pada limbah elektronik.

Teguh menyampaikan harapannya agar proyek ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, membuka kesempatan kerja ramah lingkungan, serta menjaga keberlanjutan ekologi. Ia mengingatkan bahwa Indonesia dan Jerman telah lama bermitra dalam memajukan pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular, baik melalui dukungan finansial maupun teknis dari Bank Pembangunan Jerman (KfW) dan GIZ.

Kerja sama tersebut melingkupi berbagai aspek, mulai dari penguatan kapasitas pemerintah pusat dan daerah, penyusunan kebijakan, peningkatan regulasi, mendorong partisipasi sektor swasta, hingga perencanaan infrastruktur pendukung.

Ke depan, Proyek InCircular dirancang menjadi wadah untuk menyelaraskan dan memperkokoh prioritas bersama kedua negara dalam memajukan agenda ekonomi sirkular nasional. “Pada akhirnya, perubahan yang bertahan lama hanya dapat dicapai melalui keterlibatan pemangku kepentingan yang sungguh-sungguh, menyatukan semua sektor menuju visi bersama, pertumbuhan yang sirkular dan tangguh bagi Indonesia dan bagi bumi pertiwi. Dan InCircular, kita akan menjadi contohnya,” tutur Teguh.

Ia kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat peralihan menuju ekonomi sirkular sebagaimana tertuang dalam Circular Economy Roadmap and Action Plan 2025–2045. Indonesia disebut konsisten melangkah untuk mengurangi polusi sampah dan memperkuat model ekonomi sirkular.

Sejumlah kebijakan strategis turut dipercepat, termasuk penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) open dumping, rencana penerapan Extended Producer Responsibility (EPR), penerapan standar industri hijau, hingga pembangunan fasilitas waste-to-energy. Bappenas juga akan membentuk Kelompok Pengarah Ekonomi Sirkular untuk mendorong koordinasi dan menjaga konsistensi implementasi kebijakan secara nasional.

Selain kerja sama lintas kementerian, proyek ini juga akan memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha serta pengembangan kapasitas daerah untuk menciptakan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sementara itu, Head of Division Southeast Asia BMZ, Andreas Foerster, menekankan bahwa reformasi pengelolaan sampah serta penguatan ekonomi sirkular merupakan elemen penting dalam meningkatkan efisiensi sumber daya dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Jerman merupakan rumah bagi berbagai perusahaan yang menjadi pemimpin pasar dalam pengelolaan sampah dan upaya daur ulang. Oleh karena itu, kami sangat berminat untuk mendukung sektor ekonomi sirkular dan melihat peluang besar dalam kerja sama bilateral antara negara kita,” ucap Andreas.

Ia menambahkan bahwa banyak perusahaan terkemuka Jerman bergerak di bidang pengolahan sampah dan daur ulang, sehingga potensi kolaborasi untuk mendorong kemajuan ekonomi sirkular Indonesia sangat besar.

Editorial Team