Pollux Hotels Rilis Obligasi Hijau Rp500 Miliar Dijamin Penuh CGIF

Jakarta, FORTUNE - PT Pollux Hotels Group Tbk memperkuat struktur pendanaannya dengan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan Tahap I Tahun 2025 senilai hingga Rp500 miliar. Instrumen tersebut memperoleh penjaminan penuh, bersifat tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan dari Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF), yang beroperasi sebagai trust fund di bawah Asian Development Bank (ADB).

Pada masa bookbuilding 25–27 November 2025, obligasi ini mendapat peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tertinggi tersebut mencerminkan daya tahan kredit yang sangat kuat, didukung oleh jaminan penuh dari CGIF atas seluruh kewajiban pembayaran pokok maupun kupon.

Founder Pollux Hotels Group, Po Sun Kok, menyampaikan bahwa dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk dua fokus utama.

“Pertama, meningkatkan sistem keberlanjutan di seluruh properti kami, termasuk pemasangan solar cell dan recovered water system untuk menurunkan konsumsi listrik dan air,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (25/11).

“Kedua, dana akan digunakan untuk refinancing sebagian fasilitas kredit guna menciptakan struktur pendanaan yang lebih sehat dan efisien,” lanjutnya.

Saat ini, Pollux Hotels Group mengelola aset properti senilai lebih dari Rp10 triliun di Semarang, Cikarang, Batam, dan Lombok. Peringkat idAAA semakin meneguhkan posisi perusahaan sebagai emiten dengan kekuatan finansial dan tata kelola yang solid.

Dalam masa penawaran, obligasi tersebut ditawarkan dalam dua seri:

Pollux menunjuk PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi. Selain itu, BJB bertindak sebagai wali amanat, Irma & Solomon Law Firm sebagai konsultan hukum, KAP Kanaka Puradiredja Suhartono sebagai auditor, dan notaris Elizabeth Karina Leonita sebagai pihak yang mengesahkan dokumen.

Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pollux Hotels Group untuk memperkuat aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Perseroan menetapkan KPI yang selaras dengan POJK 18/2023 mengenai Target Kinerja Keberlanjutan (TKK).

Fokus KPI mencakup efisiensi energi, penurunan emisi karbon, peningkatan penggunaan energi terbarukan, serta pengelolaan air dan pengendalian kebocoran.

Selama periode 2025–2029, Pollux menargetkan pemasangan solar cell berkapasitas 40 kWp yang diharapkan menekan emisi hingga 184.320 kgCO₂e. Perseroan juga memperkuat sistem pendingin dan menargetkan pengurangan kebocoran air hingga 100 persen pada 2029.

Director of Social and Environmental Compliance Pollux Hotels Group Tbk, Diana Jo, menjelaskan bahwa dana obligasi akan digunakan secara terarah.

“Dana akan digunakan untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit investasi serta modal kerja, termasuk biaya utilitas, maintenance, dan program pengurangan emisi karbon melalui pemasangan solar cell dan peningkatan teknologi recovered water,” ujarnya.

Vice President for Operations CGIF, Anuj Awasthi, menegaskan bahwa jaminan dari CGIF memberikan tingkat perlindungan maksimal bagi investor.

“Dalam hal terjadi risiko gagal bayar dari emiten, baik pembayaran kupon maupun pokok wali amanat dan investor berhak mengajukan klaim langsung kepada CGIF. Kami yang akan membayar klaim tersebut sepenuhnya,” katanya.

Ia menekankan bahwa CGIF menerapkan seleksi ketat terhadap calon emiten yang memperoleh penjaminan. Pollux dinilai memiliki profil usaha dan keuangan yang kuat serta rekam jejak pembayaran yang baik.

“Dari sisi risiko, peluang gagal bayar sangat kecil. Namun apabila terjadi, investor tetap terlindungi karena CGIF menjadi penanggung terakhir dari instrumen ini,” tambahnya.

Langkah ini menjadi strategi Pollux Hotels Group untuk memperluas akses pendanaan berbiaya kompetitif sekaligus meningkatkan transparansi dan tata kelola. Kombinasi peringkat tertinggi, jaminan penuh CGIF, dan fokus pada proyek keberlanjutan diperkirakan akan menarik minat kuat dari investor institusional.