Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat Rapat Pasokan Minyak Goreng bersama BUMN Pangan dan para produsen minyak goreng, Rabu (8/2). (Dok. Istimewa)

Jakarta, FORTUNE- Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya saat ini bersama BUMN Pangan sedang berprogres dalam penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Adapun stok level masing-masing komoditas ditargetkan bisa 5-10 persen dari kebutuhan atau market share nasional untuk dapat mengintervensi harga pasar," kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (13/4).

Hanya saja, ia mengungkap pembangunan CPP untuk 12 komoditas pangan strategis membutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. Maka, pola integrasi BUMN pangan menjadi faktor penting dalam membangun ekosistem pangan hulu hilir.

"Exit strategy-nya dengan dana murah dari perbankan yang sudah disetujui oleh [Sri Mulyani] melalui PMK, sehingga ini akan segera kita implementasikan. BUMN pangan berfungsi sebagai offtaker hasil petani, peternak, dan nelayan," kata Arief.

Upaya menahan lonjakan inflasi

Penguatan CPP menjadi salah satu upaya pemerintah menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan di dalam negeri.

Hal tersebut sejalan dengan upaya stabilisasi pasokan dan harga komoditas pangan yang dilakukan pemerintah dalam rangka menahan lonjakan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, misalnya dalam memastikan stabilitas pangan tetap terjaga menjelang Lebaran 2023.

Dalam mengamankan pasokan dan stabilitas harga pangan, telah terbit Perpres 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Kemudian terbit juga aturan turunannya, Perbadan 15/2022. Lalu yang terakhir ada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 153/2022 mengenai Penjaminan Perbankan.

"Jika ini berjalan, kita optimistis CPP untuk 12 komoditas yang menjadi kewenangan Badan Pangan Nasional dapat menopang ketahanan pangan kita," kata Arief.

Menurutnya, penguatan CPP ini sangat penting dilakukan mengingat dinamika distribusi pangan berdampak pada fluktuasi harga.

Penyaluran bansos beras

Editorial Team

Tonton lebih seru di