Jakarta, FORTUNE - Pemerintah kembali mengambil langkah proaktif menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyiapkan stimulus tambahan senilai Rp10,8 triliun. Dana ini akan digelontorkan sepenuhnya pada kuartal III-2025 demi mendorong konsumsi masyarakat.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan stimulus ini merupakan kelanjutan dari paket sebelumnya senilai Rp24,44 triliun yang telah disalurkan pada semester I-2025.
“Masih ada Rp10,8 triliun stimulus aktivitas ekonomi yang akan terlaksana pada triwulan III. Kita harapkan ini memberikan momentum pada Juli yang sudah kita lewati, dan Agustus hingga September momentumnya tetap terjaga,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual lewat kanal YouTube PerekonomianRI, dikutip Selasa (5/8).
Sri Mulyani menyatakan stimulus pemerintah ini akan difokuskan untuk mendanai sejumlah program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan sektor riil.
Fokus alokasi anggaran stimulus
Anggaran stimulus tambahan tersebut akan dialokasikan untuk beberapa program utama, seperti:
Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pembangunan 200 gedung Sekolah Rakyat yang dimulai September.
Penguatan Koperasi Desa Merah Putih.
Percepatan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Khusus untuk program perumahan, pemerintah menargetkan percepatan yang signifikan.
"Program FLPP ditargetkan bisa membiayai pembangunan 220.000 unit rumah pada kuartal III, dan hingga akhir tahun targetnya 350.000 unit. Insentif PPN DTP 100 persen untuk pembelian rumah hingga Rp2 miliar juga masih dilanjutkan,” kata Sri Mulyani.
Menjaga stabilitas dan menggerakkan UMKM
Di luar stimulus tersebut, pemerintah juga terus mengalokasikan anggaran demi menjaga stabilitas harga pangan. Pada 2025, telah digelontorkan Rp16,6 triliun untuk stabilisasi harga beras dan Rp5 triliun untuk jagung, serta deregulasi untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi.
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi perhatian. Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp287,8 triliun sepanjang semester II-2025 demi menopang aktivitas sektor riil dan membuka lapangan kerja.
Sinyal stimulus akhir tahun
Tak berhenti di situ, Sri Mulyani mengisyaratkan pemerintah tengah menyiapkan paket stimulus tambahan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk kembali mendorong konsumsi masyarakat pada akhir tahun.
Ketersediaan anggaran belanja negara menjadi amunisi utama dalam menjalankan rangkaian stimulus ini.
“APBN pada semester kedua ini masih memiliki ruang fiskal sebesar Rp2.121 triliun yang akan dibelanjakan dalam enam bulan ke depan. Ini menjadi amunisi penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Sri Mulyani optimistis rangkaian stimulus fiskal ini akan berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Ia menekankan konsumsi rumah tangga adalah motor utama perekonomian, sehingga upaya menjaga daya beli masyarakat akan terus dilakukan secara konsisten.