Ancaman tarif ini membuat para pemimpin dunia mendatangi Trump untuk membuat kesepakatan. Di sisi lain, kebijakan ini menyebabkan pembalasan tajam dari China, bahkan Uni Eropa juga berjanji untuk melawan. Akibatnya, beberapa pendukung Trump mulai ragu.
Seorang pendukung Trump, Frank Amaroso (78) mengaku khawatir tentang kenaikan suku bunga dan inflasi jangka pendek, meskipun ia yakin bahwa kebijakan tarif tersebut akan baik bagi negara dalam jangka panjang.
"Saya pikir ia melakukan banyak hal terlalu cepat. Namun, mudah-mudahan semuanya akan selesai dengan cara yang bijaksana dan ekonomi akan bertahan sedikit dari kejatuhan," ucapnya.
Anggota Parlemen French Hill, dalam rapat umum dengan konstituen yang digelar pada Kamis malam, menyatakan keraguannya mengenai sifat tarif yang luas.
Hill yang mewakili distrik yang mencakup Little Rock menegaskan bahwa ia tidak mendukung kebijakan tarif impor Trump terhadap Kanada dan Meksiko. Menurutnya, pemerintah seharusnya fokus pada negosiasi ulang perjanjian perdagangan AS dengan kedua negara tetangganya.
"Saya tidak mendukung tarif yang berlaku secara umum, jadi saya tidak mendukungnya dan saya akan mendesak perubahan di sana karena saya tidak berpikir hal itu akan menghasilkan banyak pendapatan yang telah ditetapkan," tuturnya.
"Saya pikir mereka melakukannya, tetapi secara pribadi, saya tidak berpikir mereka akan melakukannya, tetapi saya mendukung diplomasi perdagangan," tambahnya.
Di sisi lain, sebagian besar koalisi Trump dalam koalisi Make America Great Again tetap menyatakan dukungan mereka di hadapan publik. Seorang relawan Partai Republik yang berbasis di Texax, Doug Deason, mengatakan bahwa ia mendukung kebijakan tarif impor Trump, meskipun hal tersebut menyebabkan beberapa gangguan ekonomi.
"Ia memberi tahu kami selama pemilihan bahwa setiap warga Amerika akan menderita jika kapal ini terbalik," kata Deason.
"Sulit untuk melihat portofolio kami memburuk sedemikian rupa, tetapi kami mengerti. Kami berharap ia tetap pada jalurnya," imbuhnya.