Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penerapan Tarif AS Ditunda, Bagaimana Proyeksi Laju IHSG?

apa itu dead cat bounce
ilustrasi investasi saham (unsplash.com/Maxim Hopman)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada Kamis (10/4), setelah ditutup turun 0,47 persen di level 5.967,98.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG berisiko untuk kembali merosot, bahkan bisa mencapai 5.760 jika turun di bawah level support 5.878. Saat ini, IHSG berada di bawah resisten Fibonacci terdekat di level 6.122.

"Agar berpotensi naik ke level 6.270, IHSG perlu menembus resisten 6.122 terlebih dahulu," jelas Ivan dalam riset harian.

Adapun, level support IHSG berada di 5.878, 5.760, dan 5.644. Sementara level resistennya di 6.122, 6.196, 6.270, dan 6.376. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish.

Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara level 5.825 dan 6.005. Daftar saham yang disoroti oleh timnya adalah AKRA, ANTM, ARTO, BBCA, dan CPIN.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG melaju di antara support 5.900, pivot 6.270, dan resisten 6.500. Saham-saham pilihan tim risetnya hari ini, mencakup: BBRI, BMRI, BBNI, TINS, ITMG, ICBP, JSMR, dan EMTK.

"IHSG berpeluang rebound mencoba menutup sebagian gap ke kisaran 6.160 sampai dengan 6.270 di Kamis (10/4). Jika euforia cukup besar, penguatan IHSG dapat berlanjut sampai dengan kisaran 6.450 sampai 6.500," jelas Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.

Kebijakan penundaan implementasi sebagian reciprocal tariffs oleh pemerintah AS memberikan waktu yang lebih lama bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah AS. Secara global, kebijakan tersebut juga meredam potensi bertambahnya daftar negara yang melakukan aksi balasan.

Kondisi itu akan meredam potensi praktik dumping, khususnya kawasan Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Pasalnya, reciprocal tariffs berpotensi memicu oversupply pada sejumlah produk di negara-negara Asia Tenggara. Jika itu terjadi, maka dapat memaksa adanya penerapan tarif impor atau bea masuk atau kebijakan hambatan impor non-tarif baru diantara negara-negara Asia Tenggara.

Sebelum negosiasi dimulai, pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya. "Pertama, merubah kebijakan TKDN. Kedua, membuka kuota impor untuk sejumlah produk hajat hidup orang banyak. Ketiga, meningkatkan persentase impor LPG dari AS," kata Valdy.

Share
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us