Nilai Pasar Kemasan Kertas Tembus US$62 M, Indonesia Ambil Peran

Jakarta, FORTUNE - Nilai pasar kemasan kertas global diproyeksikan menembus US$62,1 miliar pada tahun 2035, didorong oleh lonjakan permintaan kemasan berkelanjutan di sektor e-commerce, makanan, dan industri manufaktur. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 4,1 persen selama dekade mendatang, Asia Tenggara—khususnya Indonesia—diposisikan sebagai pemain strategis dalam rantai industri ini.
Mendorong peluang tersebut, WEPACK Southeast Asia 2025 resmi digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 29–31 Juli 2025. Pameran kemasan terbesar di kawasan ini menghadirkan lebih dari 200 perusahaan global di sektor mesin, material, teknologi pengolahan, dan solusi pengemasan dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Tiongkok, dan Thailand.
“Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan telah memainkan peran penting dalam industri pengemasan global, terutama di segmen kertas, kemasan ramah lingkungan, dan pengemasan cerdas. Kehadiran lebih dari 200 peserta dari berbagai negara menandai tingginya antusiasme para pelaku usaha untuk bertemu, bertukar informasi mengenai perkembangan terkini di industri,” ujar Alex Wang, Vice President RX Greater China, dalam keterangannya, Sabtu (26/7).
WEPACK Southeast Asia tahun ini juga berkolaborasi untuk pertama kalinya dengan Indonesia International Paper Chain Industry Expo (Paper Chain Expo), menghadirkan platform terintegrasi yang mempertemukan industri hulu (kertas) dan hilir (kemasan). Kolaborasi ini memperkuat posisi kawasan sebagai simpul penting dalam rantai pasok kemasan berkelanjutan dan berbasis teknologi.
Sebagai forum bisnis regional, WEPACK Southeast Asia tak hanya menampilkan produk dan mesin mutakhir, tetapi juga menggelar konferensi industri yang membahas peran digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan kustomisasi produksi kemasan. Tema keberlanjutan menjadi pembahasan utama, dengan sorotan pada kemasan makanan dan minuman yang ramah lingkungan serta tren permintaan akan kemasan halal dan desain inovatif berbasis preferensi lokal.
Selain pameran dan konferensi, acara ini juga menghadirkan program business matchmaking serta kunjungan ke pabrik-pabrik lokal, memberi peserta akses langsung pada proses produksi nyata di lapangan. Langkah ini dinilai penting untuk memperluas jejaring, menjajaki kolaborasi baru, serta memahami kebutuhan klien di industri masa depan.
“WEPACK Southeast Asia dan Indonesia International Paper Chain Industry Expo (Paper Chain Expo) bukan hanya sekadar pameran, melainkan katalis bagi pertumbuhan industri berkelanjutan dan berbasis teknologi, oleh sebab itu kami meyakini kolaborasi ini dapat menjadi momentum dan platform komprehensif di Kawasan Asia Tenggara serta dapat membuka peluang bisnis baru, memperkuat rantai pasok regional, juga mendorong pertumbuhan inovasi dan keberlanjutan di sektor industri,” kata Alex Wang.
Dengan potensi pasar global yang besar, dorongan transformasi industri, serta partisipasi aktif pelaku usaha kawasan, Indonesia kian menegaskan perannya sebagai pusat gravitasi baru dalam industri kemasan Asia Tenggara.