Jakarta, FORTUNE - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri PPN, Suharso Monoarfa, menyoroti pemukiman kumuh yang tumbuh subur di sekitar kawasan industri nikel seperti Morowali dan Weda Bay.
Pemukiman ini berkembang pesat tanpa diimbangi dengan layanan dan infrastruktur dasar yang memadai. "Contoh misalnya di kawasan industri seperti Morowali, Weda Bay dan sebagainya terdapat kawasan pemukiman yang berkembang pesat, tanpa diimbangi dengan layanan dan infrastruktur dasar yang dibutuhkan sehingga muncul kantong-kantong kekumuhan," kata Suharso saat acara Sosialisasi Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus Tahun 2025 yang disiarkan secara virtual, Jumat (14/6).
Suharso mengungkapkan, buruknya perencanaan pembangunan menyebabkan timbulnya berbagai masalah lain di daerah tersebut, seperti rendahnya aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah, penurunan kualitas lingkungan hidup, tingginya kerawanan bencana, serta rendahnya kapasitas dan kualitas sosial ekonomi masyarakat yang sangat bergantung pada sektor industri.
Masalah-masalah ini menunjukkan perlunya perbaikan signifikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah-daerah tersebut.
Oleh karena itu, Suharso mendorong pemerintah daerah untuk memperhatikan sejumlah hal dalam pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025. Ia mengatakan bahwa Pemda perlu menyusun rencana dengan pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial (THIS) agar sesuai dengan kebutuhan daerah.