Postur APBN Hingga Akhir Mei 2025, Defisit Rp21 triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sukses melaporkan kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga Mei 2025.
Kinerja keuangan negara mencatatkan defisit pada Mei 2025 setelah mencatatkan surplus pada April 2025 lalu. Dari Postur APBN hingga akhir Mei 2025, APBN 2025 alami defisit 2025 sebesar Rp21 triliun per 31 Mei 2025 di tengah situasi global yang memanas.
Dalam unggahan terbaru Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati pada akun Instagram pribadinya, ia menyebut kinerja APBN sebagai Toothless, naga Night Furry.
“#APBNKiTa seperti naga Night Fury, Toothless, di Desa Berk-menjadi kesatria yang diandalkan untuk meredam guncangan. APBN menerapkan kebijakan countercyclical untuk menjaga masyarakat dan perekonomian dari pergolakan situasi global,” tulisnya dalam unggahan terbarunya, Rabu (18/6).
Penasaran kinerja keuangan negara hingga Mei 2025? Simak beberapa poin pentingnya di bawah ini.
Pendapatan negara sentuh angka Rp995,3 triliun
Kemenkeu melaporkan pendapatan negara mencapai angka Rp995,3 triliun atau 33,1 persen dari target APBN 2025 pada Postur APBN hingga akhir Mei 2025.
Dalam hal ini, penerimaan pajak menyentuh angka Rp683,3 triliun atau 31,2 persen dari target. Penerimaan pajak bruto tetap tumbuh, namun secara neto melambat karena restitusi PPh badan.
Pada Juni 2025, Kemenkeu memprediksi penerimaan pajak terus membaik karena penerimaan PPN DN masa April, peningkatan PPh badan, dan pajak atas impor.
Selain penerimaan pajak, penerimaan Kepabeanan dan Cukai berhasil mencapai Rp122,9 triliun atau 40,7 persen dari target. Kinerja tersebut ditopang penerimaan Bea Keluar yang tumbuh 69,1 persen yoy dan Cukai sebesar 11,3 persen YoY.