Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dorong MBG, RI Perkuat Kerja Sama Pertanian dengan Selandia Baru

Para siswa SDN 2 Bantas menikmati menu MBG bersama-sama (Dok.IDNTimes/Istimewa)
Para siswa SDN 2 Bantas menikmati menu MBG bersama-sama (Dok.IDNTimes/Istimewa)
Intinya sih...
  • Indonesia dan Selandia Baru mempererat hubungan bilateral dengan membahas kerja sama pada bidang pertanian dan hortikultura untuk mendukung program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
  • Neraca perdagangan terus tumbuh di antara kedua negara, dengan total perdagangan bilateral US$1,92 miliar pada 2024.

Jakarta, FORTUNE - Indonesia dan Selandia Baru sepakat meningkatkan kerja sama bilateral, terutama pada sektor pertanian dan hortikultura, sebagai bagian dari upaya mendukung program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Komitmen ini terungkap dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dan Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru, Todd McClay, di sela Pertemuan Menteri Perdagangan APEC (APEC MRT) 2025 di Jeju, Korea Selatan, Kamis (15/5).

Budi menyatakan kolaborasi ini merupakan langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional, yang sekaligus dapat memastikan keberlanjutan implementasi program MBG yang digagas oleh pemerintahan mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Budi juga mendesak Selandia Baru membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Indonesia. Menurutnya, kemudahan akses ini akan mendorong peningkatan ekspor serta menciptakan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi kedua negara.

Selain itu, Budi menyampaikan harapan agar Selandia Baru memberikan dukungan konkret dalam proses aksesi Indonesia menuju Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Ia secara khusus menyoroti pentingnya fasilitasi pembentukan Accession Working Group sebagai langkah awal yang krusial.

"Kami berharap Selandia Baru dapat menjadi mitra utama dalam mempercepat proses aksesi Indonesia ke CPTPP, termasuk memfasilitasi dimulainya dialog teknis antarnegara anggota," ujar Budi dalam keterangan resminya yang diterima Jumat (16/5).

Ia menambahkan aksesi CPTPP akan semakin mengintegrasikan perdagangan internasional, mendorong Indonesia menerapkan kebijakan perdagangan yang progresif, meningkatkan volume ekspor-impor, serta mendatangkan manfaat ekonomi jangka panjang bagi bangsa.

Pemerintah Indonesia, lanjut Budi, juga bertekad menyelesaikan proses aksesi ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2027. Dalam konteks ini, Indonesia mengapresiasi dukungan yang telah diberikan Selandia Baru dan berharap negara tersebut dapat memberikan bantuan teknis serta berbagi keahlian dalam proses review kebijakan dan adopsi instrumen hukum OECD.

Menanggapi berbagai usulan tersebut, Todd McClay menyambut antusias kerja sama yang diajukan Indonesia. Ia menyatakan kesiapan Selandia Baru berkolaborasi secara aktif, terutama dalam mendukung penguatan ketahanan pangan dan gizi masyarakat Indonesia.

"Kami siap memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang pertanian dan hortikultura, termasuk mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis," ujar Todd.

Neraca Perdagangan Terus Tumbuh Positif

Selandia Baru saat ini merupakan pasar ekspor ke-36 dan sumber impor ke-27 bagi Indonesia. Data menunjukkan pertumbuhan positif dalam neraca perdagangan kedua negara.

Pada periode Januari hingga Maret 2025, total nilai perdagangan bilateral mencapai US$476,90 juta. Angka ini menunjukkan kenaikan 16,63 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya (Year-on-Year). Perinciannya, ekspor Indonesia ke Selandia Baru mencapai US$189,20 juta, sementara impor US$287,80 juta.

Sementara itu, sepanjang 2024, total perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$1,92 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia US$682 juta (naik 15 persen dibandingkan dengan 2023), dan impor dari Selandia Baru US$1,24 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru antara lain bungkil minyak, batubara, monitor dan proyektor, trafo listrik, serta kayu. Sebaliknya, produk impor utama dari Selandia Baru meliputi susu dan krim, mentega, keju dan dadih, peralatan radar, serta produk olahan biji-bijian seperti tepung dan pelet.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us