Jakarta, FORTUNE – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memberantas praktik tambang ilegal yang selama ini merugikan negara.
Dalam pidatonya pada Penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta, Senin (29/9), Prabowo mengungkapkan fakta mencengangkan terkait penyelundupan timah di Indonesia.
Menurutnya, sekitar 80 persen timah Indonesia setiap tahun diselundupkan ke luar negeri.
“Ini adalah perampokan sistemik. Sistem yang dibuat dan kelengahan elite kita selama ini, sehingga kekayaan kita terkeruk,” kata Prabowo dikutip dari kanal YouTube PKSTV, Senin (29/9).
Prabowo menyoroti kondisi di Bangka Belitung, salah satu pusat tambang timah terbesar di dunia, tempat seribu tambang ilegal beroperasi. Sejak 1 September lalu, ia telah memerintahkan TNI, Polri, dan Bea Cukai melakukan operasi besar-besaran untuk menutup praktik tersebut.
“[Macam-macam cara] menyelundupkannya. Ada yang pakai kapal, feri, bahkan sampan. Sekarang tutup! Tidak bisa keluar,” ujarnya.
Prabowo memperkirakan, hanya dalam empat bulan ke depan potensi penyelamatan nilai ekonomi dari penutupan jalur penyelundupan bisa mencapai Rp22 triliun. Sementara pada 2026, potensi penerimaan negara yang dapat diselamatkan diperkirakan mencapai Rp45 triliun hanya dari Bangka dan Belitung.