Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gandeng Raksasa Timah Cina, PT Timah Incar Kendali Harga Timah Dunia

jajaran direksi PT Timah TBk terbaru
ilustrasi pt timah tbk (Youtube.com/pt timah tbk)
Intinya sih...
  • PT Timah Tbk menjajaki kerja sama dengan Yunnan Tin untuk mengendalikan harga komoditas timah dunia.
  • Skema perdagangan satu pintu diusulkan PT Timah untuk menciptakan tata kelola perdagangan timah yang lebih efisien dan terstruktur.
  • Kerja sama antara TINS dan Yunnan Tin meliputi aspek transfer teknologi.

Jakarta, FORTUNE – PT Timah Tbk (TINS) menjajaki kerja sama strategis dengan raksasa timah asal Cina, Yunnan Tin, dalam sebuah langkah ambisius mengendalikan harga komoditas timah global yang sangat fluktuatif.

Rencana ini akan diwujudkan melalui pembentukan skema perdagangan satu pintu. Direktur Pengembangan Usaha PT Timah, Suhendra Yusuf Ratu Prawiranegara, menyatakan kolaborasi ini krusial karena kekuatan pasar gabungan keduanya.

“Yunnan Tin menyatakan bahwa kita bisa mengontrol harga timah dunia. Mereka sudah menguasai hampir 50 persen pasar, sementara kita di kisaran 13 persen–15 persen. Kalau PT Timah dan Yunnan Tin bergabung, maka bisa mengatur harga dunia,” kata Suhendra usai RUPST tahun buku 2024 di Jakarta, Kamis (12/6).

Suhendra menegaskan, skema ini bukan bertujuan untuk memonopoli, melainkan untuk menciptakan tata kelola perdagangan yang lebih efisien. Pelaku usaha domestik lainnya akan tetap dilibatkan melalui Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI).

Sebagai langkah konkret, TINS telah berkomunikasi intensif dengan Komisi VI DPR sejak Mei 2025 untuk membahas wacana perdagangan timah yang lebih terpusat dan berpotensi tidak melalui bursa.

Selain strategi dagang, kerja sama ini juga mencakup transfer teknologi. Suhendra mengungkapkan PT Timah akan mempelajari teknologi pemurnian timah yang lebih modern dari Yunnan Tin untuk meningkatkan efisiensi.

“Kami akan belajar bagaimana pengelolaan yang lebih bagus, di mana kita lihat teknologi yang digunakan oleh mereka dalam penambangan timah itu sudah cukup modern. Dan kita juga berharap mungkin proses kerjasamanya berlanjut, dan saling menguntungkan," ujarnya.

Kerja sama strategis ini sejatinya telah dirintis sejak Agustus 2024. Dengan Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar dan Yunnan Tin sebagai pemain dominan, kolaborasi ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi penentu harga, bukan sekadar pengikut pasar global.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us