Profil Rosan Roeslani, CEO Danantara

- Rosan Roeslani adalah CEO Danantara, badan pengelola investasi BUMN.
- Dia memiliki latar belakang dan pengalaman luas di bidang bisnis, pemerintahan, diplomasi, serta politik.
- Kekayaannya mencapai Rp864 miliar dari berbagai aset properti, kendaraan, harta bergerak, surat berharga, dan kas.
Jakarta, FORTUNE - Rosan Perkasa Roeslani dikenal sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penaanaman Modal (BKPM) dengan latar belakang seorang pengusaha. Rosanjuga resmi ditunjuk sebagai CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) seiring dengan peresmian lembaga tersebut oleh Presiden Prabowo Subianto, Senin (24/2).
Danantara memiliki tugas strategis dalam mengelola kepemilikan saham pemerintah di berbagai badan usaha milik negara (BUMN), dengan tujuan agar beroperasi layaknya Temasek atau Government Invest Corporation (GIC) di Singapura.
Pemerintah menargetkan bahwa Danantara mengelola aset dengan nilai mencapai US$900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun. Danantara juga ditargetkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 8 persen dalam periode lima tahun ke depan.
Untuk mencapai target tersebut, Presiden Prabowo telah menunjuk sejumlah eksekutif dan penasihat yang akan berperan dalam menjalankan Danantara, salah satunya Rosan Roeslani.
Latar Belakang dan Perjalanan Karier
Rosan Roeslani lahir di Jakarta pada 31 Desember 1968 merupakan sosok yang berpengalaman di berbagai bidang bisnis dan pemerintahan, ia memiliki latar belakang yang kuat dalam ekonomi, investasi, serta diplomasi.
Pendidikan tingginya ditempuh di Oklahoma State University, Amerika Serikat, di mana ia berhasil meraih gelar Bachelor of Arts di bidang Administrasi Bisnis pada tahun 1993. Ia kemudian melanjutkan studinya di Antwerpen European University di Belgia, mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1996.
Rosan memulai karir di sektor keuangan. Pada 1997, ia mendirikan PT Republik Indonesia Funding (Finance Indonesia), sebuah perusahaan yang bergerak dalam jasa penasihat keuangan. Perusahaan ini berkembang pesat, terutama saat menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada akhir 1990-an.
Pada tahun 2002, perusahaan tersebut mengalami transformasi menjadi Recapital, yang fokus pada restrukturisasi serta pengelolaan perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan.
Recapital berupaya menghidupkan kembali perusahaan-perusahaan tersebut dengan melakukan restrukturisasi, akuisisi, serta memastikan bahwa mereka memenuhi standar investasi dan tata kelola perusahaan yang baik sebelum akhirnya dijual kembali kepada investor besar.
Di dunia korporasi, Rosan juga memiliki pengalaman luas sebagai pemimpin di berbagai perusahaan besar. Ia pernah menduduki posisi sebagai Presiden Komisaris di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (Bank BTPN), Komisaris Kaltim Prima Coal, serta Komisaris TV One.
Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi bisnis, seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Keaktifannya dalam Kadin membawanya terpilih sebagai Ketua Umum untuk periode 2015-2021.
Karier di Pemerintahan dan Diplomasi
Pada Oktober 2021, Rosan mendapatkan kepercayaan untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Selama masa tugasnya di Washington, ia memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan AS, khususnya dalam bidang ekonomi, investasi, serta kerja sama strategis lainnya. Pada Juli 2023, ia kembali ke Indonesia setelah ditunjuk sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Wakil Komisaris Utama di PT Pertamina.
Selain menduduki berbagai jabatan strategis di pemerintahan, Rosan juga pernah dipercaya untuk mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Satuan Tugas Cipta Kerja Omnibus Law Indonesia dari tahun 2019 hingga 2021. Ia juga menjabat sebagai Ketua Badan Penasihat Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dalam periode yang sama.
Pada 2021, Rosan terlibat dalam dunia olahraga dengan menjabat sebagai Ketua Misi Kontingen Olimpiade Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020. Selain itu, ia juga berperan sebagai Wakil Ketua Komite Respon dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) pada tahun 2020-2021, yang berfokus pada upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.
Dalam dunia politik, Rosan memiliki rekam jejak pajang. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Selain itu, kini ia juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM.
Kekayaan dan Aset
Sebagai salah satu tokoh bisnis dan pemerintahan yang sukses, Rosan memiliki kekayaan yang cukup besar. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024, total kekayaannya mencapai sekitar Rp864 miliar.
Kekayaan ini berasal dari berbagai aset, termasuk 26 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah seperti Sumbawa, Manggarai, Lombok Barat, Kota Denpasar, Klungkung, Manggarai Barat, Badung, Jakarta Selatan, serta Jakarta Utara. Total nilai dari aset properti tersebut mencapai sekitar Rp511 miliar.
Selain kepemilikan properti, Rosan juga memiliki koleksi kendaraan dengan nilai total mencapai 3,11 miliar rupiah. Aset lainnya mencakup harta bergerak senilai Rp18,1 miliar, surat berharga sebesar Rp17,8 miliar, serta kas dan setara kas yang mencapai Rp61,67 miliar. Tidak hanya itu, ia juga memiliki harta lain yang jika ditotal mencapai Rp248,8 miliar.