Jenis-Jenis Transaksi yang Dipantau Payment ID, Apa Saja?

- Payment ID adalah identitas keuangan berbasis NIK yang dikembangkan oleh Bank Indonesia.
- Jenis transaksi yang dipantau Payment ID mencakup pemasukan, pengeluaran, riwayat pinjaman, investasi, hingga transaksi ilegal judi online.
- Payment ID memiliki fungsi sebagai "single source of truth" dalam ekosistem pembayaran dan dilindungi dengan mekanisme keamanan berlapis.
Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan Payment ID yang diberitakan akan segera meluncur pada bulan Agustus 2025. Kehadiran Payment ID pun menuai pro dan kontra karena bisa merekam riwayat transaksi keuangan masyarakat secara rinci.
Secara singkat, Payment ID merupakan identitas keuangan berbasis NIK yang dirancang oleh Bank Indonesia. Sistem tersebut digadang-gadang mampu melacak transaksi individu lebih detail. Lantas, apa saja jenis transaksi yang dipantau Payment ID? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Jenis transaksi yang dipantau Payment ID
Payment ID hadir sebagai sistem identitas transaksi keuangan yang dikembangkan oleh Bank Indonesia. Identitas digital ini merupakan kombinasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan ID keuangan.
Sistem ini merupakan bagian dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. Tujuannya untuk menciptakan transparansi dalam ekosistem keuangan nasional. Payment ID memungkinkan pementasan aktivitas finansial seseorang secara menyeluruh.
Jenis transaksi yang dipantau Payment ID mencakup pemasukan, pengeluaran, riwayat pinjaman, investasi, hingga transaksi judi online. Sistem ini mampu menunjukkan transaksi keuangan dari rekening bank, dompet digital, dan kanal pembayaran lainnya.
Fungsi Payment ID
Fungsi Payment ID sebagai “single source of truth” dalam ekosistem pembayaran. Keberadaan Payment ID memungkinkan untuk mendeteksi jumlah transaksi keuangan, keterlibatan dalam pinjaman daring, hingga risiko finansial seseorang. Selain itu, Payment ID memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
Mengidentifikasi profil pengguna secara komprehensif.
Mengotentikasi data transaksi nasabah untuk memastikan validasinya.
Menghubungkan data individu dengan catatan transaksi keuangan secara lengkap.
Perlindungan keamanan data nasabah
Privasi dan keamanan nasabah menjadi salah satu kekhawatiran utama terkait sistem baru ini. Bank Indonesia memastikan bahwa Payment ID akan dioperasikan dengan mekanisme keamanan berlapis untuk menjaga keamanan data.
Sistem ini menggunakan skema persetujuan untuk menjamin privasi. Nasabah akan mendapatkan notifikasi persetujuan penggunaan data Payment ID ketika lembaga keuangan memerlukan data tersebut.
Data transaksi akan dilindungi dengan teknologi enkripsi end-to-end. Seluruh aktivitas Payment ID patuh pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan aturan tambahan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Demikian informasi jenis transaksi yang dipantau Payment ID milik Bank Indonesia. Semoga bermanfaat!
FAQ tentang Payment ID
1. Apa itu Payment ID?
Payment ID adalah kode identifikasi unik berbasis NIK untuk mengintegrasikan seluruh informasi keuangan nasabah, termasuk rekening bank, e-wallet, kartu kredit, hingga pinjaman online.
2. Kapan Payment ID mulai berlaku?
Bank Indonesia akan memberlakukan uji coba Payment ID pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT RI ke-80 di kalangan penerima bantuan sosial. Implementasi nasional ditargetkan secara penuh pada 2029.
3. Apakah Payment ID aman?
Bank Indonesia memastikan penggunaan data Payment ID aman sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang berlaku dan standar enkripsi tinggi.