Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Fakta Ekonomi RI Kuartal II 2025, Tumbuh 5,12 Persen!

kumpulan uang koin
Ilustrasi pertembuhan ekonomi RI (unsplash.com / Micheile Henderson)
Intinya sih...
  • Ekonomi RI tumbuh 5,12% pada kuartal II-2025, melampaui proyeksi analis internasional
  • Lima lapangan usaha terbesar yang berkontribusi terhadap PDB Nasional mencatat pertumbuhan positif sepanjang kuartal II-2025
  • Pertumbuhan tertinggi secara kuartalan dicapai oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,53 persen
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE -  Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan impresif pada kuartal II 2025. Pasalnya, ekonomi RI kuartal II 2025 mencatat pertumbuhan 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melampaui proyeksi sejumlah analis internasional. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.947 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp3.396,3 triliun. Pertumbuhan ini menjadi yang tercepat dalam dua tahun terakhir.

Berikut tujuh fakta Ekonomi RI kuartal II 2025 dari laporan BPS.

1. Ekonomi RI tumbuh melampaui ekspektasi

Pertumbuhan 5,12 persen pada kuartal II-2025 lebih tinggi dibanding perkiraan jajak pendapat Reuters yang memproyeksikan 4,80 persen. Angka ini juga naik dari 4,87 persen pada kuartal sebelumnya. Secara kuartalan (quarter-to-quarter/q-to-q), ekonomi tumbuh 4,04 persen, sementara secara kumulatif semester I-2025 mencatat kenaikan 4,99 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Reuters menyoroti capaian ini sebagai kejutan positif. Ekonom Bank DBS, Radhika Rao, menyebut dukungan neraca ekspor neto dan frontloading menjadi salah satu pendorong utama, meskipun beberapa indikator seperti penjualan mobil dan indeks manajer pembelian menunjukkan tanda perlambatan.

2. Kontributor terbesar terhadap PDB Nasional

BPS mencatat lima lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian, yakni:

  • Industri pengolahan

  • Pertanian

  • Perdagangan

  • Konstruksi

  • Pertambangan

Kelimanya mencatat pertumbuhan positif sepanjang kuartal II-2025.

3. Sektor dengan Pertumbuhan Tertinggi

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi secara kuartalan dicapai oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,53 persen. Sementara secara tahunan, Lapangan Usaha Jasa Lainnya mencatat kenaikan tertinggi sebesar 11,31 persen.

Kenaikan di sektor jasa ini didorong oleh:

  • Lonjakan pengunjung tempat wisata bertepatan dengan Hari Besar Keagamaan Nasional, cuti bersama, dan libur sekolah.

  • Peningkatan perjalanan wisatawan nusantara dan mancanegara.

  • Aktivitas agen dan biro perjalanan wisata yang meningkat.

  • Pertumbuhan transportasi dan pergudangan berkat naiknya jumlah penumpang kereta api dan kapal laut, serta volume barang yang diangkut di seluruh moda transportasi.

4. Pendorong dari sisi pengeluaran

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan kuartal II-2025 disokong oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Konsumsi rumah tangga, yang menyumbang lebih dari separuh PDB, naik menjadi 4,97 persen yoy, didorong belanja kebutuhan rumah tangga, mobilitas masyarakat, serta pengeluaran untuk makanan, perjalanan, dan perayaan hari besar.

Konsumsi pemerintah mencatat kenaikan tertinggi secara q-to-q sebesar 21,05 persen, sedangkan ekspor barang dan jasa tumbuh 10,67 persen yoy.

5. Investasi tertinggi dalam empat tahun

Investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) meningkat 6,99 persen yoy, menjadi yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Lonjakan ini didorong oleh proyek infrastruktur strategis, termasuk perluasan jalur kereta cepat massal.

Namun, belanja pemerintah secara tahunan mengalami kontraksi tipis 0,33 persen. Meski demikian, kontribusi belanja infrastruktur dari sektor swasta dan BUMN mampu menopang pertumbuhan investasi nasional.

6. Pulau Jawa masih mendominasi tapi Maluku Utara jadi provinsi dengan pertumbuhan tertinggi

Pulau Jawa tetap menjadi pusat ekonomi nasional dengan kontribusi 56,94 persen dari total PDB dan pertumbuhan 5,24 persen yoy. Sementara itu, Maluku Utara menjadi sorotan dalam data ini karena mencatat lonjakan pertumbuhan tertinggi secara nasional, yakni 32,09 persen yoy, didorong oleh ekspansi industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian.

Beberapa provinsi lain seperti Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Bali, dan Sulawesi Tenggara tumbuh di atas rata-rata nasional. Sebaliknya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Nusa Tenggara Barat mengalami kontraksi pertumbuhan.

7. Lebih kuat dari sejumlah negara tetangga

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengungguli beberapa negara tetangga dan mitra dagang, seperti Singapura (4,3 persen), Malaysia (4,5 persen), Korea Selatan (0,5 persen), dan Amerika Serikat (2,0 persen). Meski demikian, Indonesia masih di bawah Vietnam (8,0 persen) dan China (5,2 persen).

Kinerja ini sejalan dengan proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,0 persen pada Juli 2025, dengan negara berkembang diperkirakan tumbuh 4,1 persen. Permintaan global yang membaik turut mendorong ekspor Indonesia, khususnya produk minyak sawit, logam dasar, dan farmasi.

Demikian fakta-fakta ekonomi RI kuartal II 2025 yang menunjukkan pertumbuhan di atas ekspektasi, dengan dukungan kuat dari sektor pertanian, jasa, konsumsi pemerintah, investasi infrastruktur, dan kinerja ekspor.

FAQ seputar pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025

1. Apa tantangan utama bagi ekonomi Indonesia di 2025?

Tantangan utamanya meliputi perlambatan global, volatilitas harga komoditas, dan dampak El Niño terhadap sektor pertanian.

2. Bagaimana perbandingan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara ASEAN lain di 2025?

Pertumbuhan Indonesia tetap kompetitif, berada di atas rata-rata beberapa negara ASEAN seperti Thailand dan Malaysia.

3. Apakah investasi asing meningkat di tahun 2025?

Ya, realisasi investasi asing meningkat, terutama di sektor energi terbarukan, manufaktur, dan ekonomi digital.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda DS
EditorYunisda DS
Follow Us