Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menilai ada sejumlah indikator penting yang membuat perekonomian memasuki fase yang makin kondusif untuk tumbuh. Di antara parameter kunci yang bisa dijadikan pegangan adalah kepuasan publik, meningkatnya keyakinan konsumen, hingga membaiknya aktivitas produksi.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan optimismenya mengenai kemampuan Indonesia mengupayakan pertumbuhan ekonomi lebih baik.
“Kalau momentum ini bisa dijaga, tahun depan kita bisa capai pertumbuhan 6 persen tanpa terlalu sulit,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI yang disiarkan secara virtual, Kamis (27/11).
Keyakinan itu dia sandarkan pada hasil survei terbaru yang menunjukkan lonjakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terhadap pemerintah dan presiden. Angka tersebut mencapai 118 pada November 2025, atau menjadi level tertinggi sepanjang sejarah.
Padahal, sepanjang Juni hingga September 2025, keyakinan konsumen sempat merosot tajam akibat perlambatan ekonomi. Ketidakpuasan itu bahkan memicu gelombang aksi demonstrasi.
“Kalau kita tidak balikan ekonominya, kita dalam keadaan bahaya. Bukan DPR saja, pemerintah juga utamanya,” ujarnya.
Saat ini, dia menilai pemulihan kepercayaan publik merupakan fondasi penting mendorong permintaan domestik dan memperkuat stabilitas sosial-politik.
Dari sisi konsumsi rumah tangga, tren positif terlihat pada penjualan ritel yang terus menguat, termasuk barang tahan lama.
Penjualan motor tumbuh 8,4 persen secara tahunan. Sementara itu, meski penjualan mobil masih negatif 4 persen, terjadi perbaikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Pada sektor produksi, aktivitas manufaktur juga kian berbobot. PMI Manufaktur berada di level ekspansif 51,2 pada Oktober 2025, menandakan peningkatan output dan permintaan baru.
Lalu, Indeks Ekspektasi Ekonomi mencapai 133,4, menggambarkan optimisme masyarakat terhadap kondisi perekonomian ke depan.
Purbaya turut menyoroti Indeks Kepercayaan Konsumen Pemerintah (IKKP) yang dirilis LPS. Ia menyatakan sebelum dilantik sebagai Menteri Keuangan, dia melihat indeks tersebut berada pada level rendah--yang bertepatan dengan demonstrasi besar-besaran.
“Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, presiden, in a way, juga menggambarkan sistem politik kita,” ujarnya.
