Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

RI Buka Peluang Kerja Sama Brasil, Percepat Pengembangan Bionergi

20250624_122248(10).jpg
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjajaki kerja sama bioenergi dengan Brasil dalam kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Brasilia
  • Isu energi bersih, ketahanan iklim, dan penguatan kerja sama bioenergi menjadi fokus utama pertemuan bilateral antara Indonesia dan Brasil
  • Pengembangan bioetanol merupakan strategi nasional untuk menciptakan ekosistem energi berkelanjutan dan inklusif, serta telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2025

Jakarta, FORTUNE - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjajaki peluang kerja sama bioenergi dengan Brasil dalam kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Brasilia, Brasil, Rabu (9/7).

Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, isu energi bersih, ketahanan iklim, dan penguatan kerja sama bioenergi menjadi salah satu fokus utama yang dibahas di tengah meningkatnya tantangan global, transisi energi dan perubahan iklim.

Bahlil menilai Brasil sebagai mitra strategis dalam transisi energi. Negara tersebut mencatat sebanyak 88 persen pasokan listrik berasal dari sumber energi rendah karbon seperti tenaga air, angin, surya, dan bioenergi. Inisiatif dalam mengembangkan bioetanol dari tebu pun menjadikan negara tersebut sebagai produsen etanol terbesar kedua di dunia.

Menurut Bahlil, model tersebut relevan dengan rencana Indonesia yang saat ini tengah memperluas penggunaan biofuel, termasuk melalui pengembangan bahan baku baru.

"Brasil telah membuktikan dirinya dalam pemanfaatan energi rendah karbon, pengalaman mereka menjadi referensi penting bagi Indonesia yang sedang mempercepat bauran energi bersih," ujar dia melalui keterangan resmi, Kamis (10/7).

Adapun, pengembangan bioetanol merupakan bagian dari strategi nasional untuk menciptakan ekosistem energi yang berkelanjutan dan inklusif. Komitmen Indonesia dalam memperkuat pemanfaatan bioenergi ditegaskan melalui penerbitan Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2025 tentang Pengusahaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN).

Aturan tersebut mengatur tata kelola biofuel, termasuk bioethanol secara komprehensif, mulai dari pengusahaan, distribusi, hingga pemanfaatannya di sektor transportasi, dengan insentif bagi pelaku usaha.

“Permen ini menjadi landasan penting bagi kita dalam memperkuat ekosistem bioenergi nasional. Kerja sama dengan Brasil di bidang teknologi, riset, dan peningkatan kapasitas sangat potensial untuk mempercepat implementasi kebijakan ini di lapangan,” lanjut Bahlil.

Pemerintah telah melakukan uji pasar terhadap bioetanol melalui produk Pertamax Green 95, yakni bensin RON 95 dengan campuran 5 persen etanol (E5), yang kini mulai tersedia di beberapa SPBU Pertamina.

Kerja sama Indonesia–Brasil sebelumnya telah disepakati dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP) di bidang energi dan pertambangan sejak 2008. Cakupannya meliputi kegiatan hulu-hilir, riset, pelatihan, serta pertukaran informasi dan proyek bersama. Kunjungan kenegaraan kali ini diharapkan dapat mengaktifkan kembali implementasi teknis dari MoU tersebut.

Dengan latar belakang perdagangan bilateral yang mencapai US$6,34 miliar pada 2024, momentum kunjungan ini diharapkan mampu memperdalam investasi dan transfer teknologi di sektor energi, mendukung misi transisi hijau.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us