Gandeng Tiket.com, Plataran Indonesia Genjot Pariwisata Berkelanjutan

- Tiket.com dan Plataran Indonesia berkolaborasi untuk mempromosikan pariwisata ramah lingkungan.
- Tiket.com meluncurkan fitur Tiket Green untuk memperkenalkan akomodasi berkelanjutan, termasuk dari jaringan Plataran Indonesia.
- Plataran aktif mengedukasi tamu lewat kegiatan sederhana seperti pemungutan sampah laut dan program edukatif bertajuk Little Farm.
Jakarta, FORTUNE - Tren ekowisata atau pariwisata berkelanjutan terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan. Berdasarkan survei YouGov 2024, sebanyak 85 persen Gen Z kini mempertimbangkan aspek keberlanjutan saat memilih produk wisata.
Menjawab tren tersebut, Tiket.com menggandeng Plataran Indonesia melakukan kemitraan strategis mempromosikan pariwisata ramah lingkungan.
Kolaborasi ini ditargetkan menghadirkan pengalaman wisata yang bertanggung jawab dan tetap mewah, tanpa mengorbankan kenyamanan.
"Kolaborasi ini memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat, dengan memperluas akses perjalanan wisata yang ramah lingkungan sekaligus mendukung ekosistem pariwisata berkelanjutan di tanah air," ujar Gaery Undarsa, Co-Founder & CMO Tiket.com pada Senin (14/4).
Dalam mendukung tren ekowisata, Tiket.com meluncurkan fitur Tiket Green sejak April 2024 untuk memperkenalkan ragam akomodasi yang telah menerapkan praktik berkelanjutan. Saat ini, lebih dari 2.500 properti di Indonesia dan Asia Tenggara tersedia di platform tersebut.
Fitur Tiket Green mengidentifikasi dan menampilkan akomodasi ramah lingkungan, termasuk dari jaringan Plataran Indonesia yang dikenal dengan pendekatannya pada konservasi dan pelestarian budaya.
Beberapa destinasi unggulan seperti Plataran Komodo Resort & Spa, Plataran Menjangan, dan Plataran Bromo menjadi contoh integrasi antara kemewahan, konservasi, dan warisan budaya.
"Kemitraan dengan Tiket.com memberi kami kesempatan untuk memperluas jangkauan ekowisata serta memperkuat pesan bahwa kenyamanan, estetika, dan keberlanjutan bisa berjalan berdampingan," ujar Yozua Makes, CEO & Founder Plataran Indonesia.
Sementara itu, Presiden Direktur Plataran Indonesia, Anasthasia Sri Handayani, menyoroti pentingnya mengubah pandangan masyarakat terhadap konsep ekowisata.
“Orang berpikir ekowisata itu tidak ada televisi dan pendingin ruangan. Begitu mindset majority-nya. Sedangkan sekarang ekowisata nyamannya ada, tapi tetap menyatu dengan alam,” ungkap Anasthasia.
Plataran aktif mengedukasi tamu lewat kegiatan sederhana. Di Plataran Komodo, misalnya, wisatawan diajak memungut sampah laut dan mendapat refreshment gratis sebagai bentuk apresiasi. Selain itu, ada program edukatif bertajuk Little Farm, di mana anak-anak diajak untuk belajar bercocok tanam sekaligus mengolah hasil panennya menjadi hidangan.
“Itu adalah bagian dari ecotourism yang kami kembangkan. Bukan hanya ditujukan untuk pasangan atau perusahaan, tetapi juga menyasar segmen keluarga,” tuturnya.
Dari sisi bisnis, kerja sama ini bmlebih dari sekadar strategi promosi, melainkan upaya mendorong perubahan gaya berwisata yang lebih bertanggung jawab.
“Pariwisata berkelanjutan bukan sekadar tren, melainkan masa depan industri perjalanan. Dengan teknologi dan jangkauan luas yang kami miliki, kami ingin menjadi katalisator perubahan,” kata Gaery.