Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Shuterstock/Fitri Mayeni

Jakarta, FORTUNE- Komite Warisan Dunia (WHC) UNESCO meminta pemerintah Indonesia untuk menyetop pembangunan proyek infrastruktur pariwisata di Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). UNESCO menilai, proyek tersebut berdampak pada nilai universal luar biasa atau Outstanding Universal Value (OUV).

UNESCO meminta penghentian proyek hingga pemerintah Indonesia menyerahkan revisi Analisis Dampak Lingkungan (Environmental Impact Assessment). Dokumen tersebut rencananya akan ditinjau oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature atau IUCN).

"Mendesak Negara Pihak untuk menghentikan semua proyek infrastruktur pariwisata di dalam dan sekitar properti yang berpotensi berdampak pada nilai universal luar biasanya hingga Amdal yang direvisi diajukan dan ditinjau oleh IUCN," demikian tertulis dalam dokumen UNESCO.

Permintaan Klarifikasi

Sebelumnya, pada 9 Maret 2020 UNESCO telah mengirim surat kepada Indonesia untuk meminta klarifikasi ihwal adanya informasi pihak ketiga tentang rencana pembangunan di Taman Nasional Komodo. 

Beberapa proyek yang disoroti, antara lain proyek infrastruktur di Pulau Rinca untuk persiapan G-20 Summit tahun 2023 dan pembangunan fasilitas pariwisata di Pulau Padar yang dieksekusi tanpa pemberitahuan ke UNESCO.

UNESCO juga menerima laporan terkait target pertumbuhan turisme yang signifikan yang berpotensi berimbas kepada kehidupan masyarakat lokal dan memicu protes penolakan. Selain itu, berpotensi adanya aktivitas penangkapan ikan secara liar yang meningkat signifikan tanpa zonasi, hingga persoalan manajemen di area perairan sekitar Taman Nasional Komodo. Termasuk kurangnya  dilaksanakannya praktik pengembangan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development), seperti tidak adanya zona larangan berlabuh.

Jawaban Pemerintah

Topics

Editorial Team

Tonton lebih seru di