SHARIA

Indonesia Peringkat 6 Dunia di Sektor Keuangan Syariah

Ekosistem ekonomi syariah di Tanah Air harus diperkuat.

Indonesia Peringkat 6 Dunia di Sektor Keuangan SyariahIlustrasi keuangan syariah. Shutterstock/kenary820
05 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indonesia berada di peringkat enam untuk kategori keuangan syariah dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022.

Peringkat ini masih jauh di bawah Malaysia yang berada pada urutan pertama, disusul Arab Saudi hingga Kuwait. Adapun total aset keuangan syariah RI berada pada posisi ke-7 terbesar dengan nilai US$119,5 miliar.

Meskipun demikian, sektor keuangan syariah di Indonesia masih memiliki prospek menjanjikan seiring dengan merger tiga bank anak usaha bank BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Dalam Islamic Finance Summit 2022, pada September lalu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi dan keuangan syariah RI. Menurutnya, ada dua strategi yang dapat dijalankan yakni mengeluarkan aturan tentang percepatan industri atau keuangan syariah serta mendorong peran aktif masyarakat, khususnya kalangan pesantren baik para ulama, santripreneur, hingga muslimpreneur.

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, lanjut Erick, sudah seharusnya bisa mewujudkan ekosistem ekonomi syariah yang kokoh. Menurutnya tak cukup bagi Indonesia hanya sebatas menjadi konsumen produk halal negara lain, tapi harus menjadi produsen dan pemain global. 

Namun, mustahil bagi Indonesia dapat menjadi pemain utama industri atau keuangan syariah di dunia, bila ekosistem ekonomi syariah di Tanah Air belum dibenahi dan tidak kokoh.  "Namun mustahil kita dapat menjadi pemain global jika belum berhasil memperkuat sistem keuangan syariah kita sendiri dari dalam negeri," ujarnya. 

Posisi Indonesia di mata dunia

source_name

Sementara itu, Indonesia mempertahankan posisi kedua dalam produk makanan halal (halal food) setelah Malaysia. Tak hanya itu, pada kategori modest fashion serta farmasi dan kosmetik, Indonesia menduduki peringkat tiga dan sembilan.

"Indonesia mempertahankan posisi keempat di GIEI secara keseluruhan peringkat, Indonesia terus memperlihatkan kinerja yang baik dalam meningkatkan peringkat Halal Food," ujar Rafi-uddin Shikoh, CEO DinarStandard dikutip dalam SGIE Report 2022, Selasa (4/10).

Merujuk laporan tersebut, pengembangan fashion Muslim di Indonesia juga mempunyai prestasi di kancah internasional. Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen Muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. 

Pemerintah pun mendorong perkembangan produk halal dan fesyen muslim, salah satunya melalui gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang direncanakan digelar pada 20–22 Oktober 2022 mendatang, bersamaan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang. Sesuai dengan Roadmap Fashion Muslim Indonesia, maka fokus penyelenggaraan JMFW tahun 2022 ini adalah penguatan branding fashion muslim Indonesia dengan segala potensi, kreativitas, dan inovasi produk.

Sementara itu di tahun 2023 mendatang, targetnya adalah penguatan jejaring kerja (networking) dengan terjun langsung dalam peta fesyen internasional. Lalu target untuk tahun 2024 adalah deklarasi Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia, melalui JMFW yang telah menjadi perhelatan internasional.

Related Topics