SHARIA

Ada Omicron, Kemenag Jelaskan Tiga Skenario Haji 2022

Jemaah haji kloter pertama diprediksi berangkat 5 Juni 2022.

Ada Omicron, Kemenag Jelaskan Tiga Skenario Haji 2022Ilustrasi ibadah haji/Pixabay
14 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid menjelaskan tiga opsi atau skenario dalam penyelenggaraan haji tahun 1443H/2022M.

Tiga opsi tersebut diberikan sebagai upaya mitigasi, mengingat sampai dengan saat ini wabah Covid-19 belum berakhir, bahkan muncul varian Omicron.

"Maka pemerintah melakukan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443H/2022M dengan tiga opsi, yaitu kuota penuh, kuota terbatas dan tidak memberangkatkan jamaah haji," ucap Zainut dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang disiarkan daring, dikutip Jumat (14/1).

Berupaya menyiapkan kuota penuh

Meskipun masih dalam situasi pandemi COVID-19, kata Zainut, pemerintah tetap bekerja untuk menyiapkan opsi pertama dengan kuota penuh dan ia berharap agar wabah ini segera berakhir. 

"Sehingga penyelenggaraan ibadah haji 1443H/ 2022M dapat berjalan secara normal seperti penyelenggaraan ibadah haji pada tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.

Sementara itu, dia pun belum dapat memperoleh kepastian tentang ada tidaknya keberangkatan jamaah haji 1443H/2022M hingga saat ini.

Pasalnya sejak Menag Yaqut melakukan koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi yaitu Menteri urusan Islam dakwah dan penyuluhan dr. Abdullatif Al syeikh, Gubernur Makkah pangeran Khalid bin al Faisal dan Menteri Haji dan umrah dr.Tawfiq bin Fauzan Al Rabeah pada bulan November 2021 lalu, pemerintah Arab Saudi belum membicarakan hal tersebut. Termasuk penandatanganan MoU tentang jumlah kuota haji yang dalam kondisi normal, MoU dilakukan pada bulan Robiul Awal sampai Robi'atssani (Rabiul Akhir).

"Hasil dari koordinasi tersebut diperoleh informasi bahwa sampai dengan saat ini kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 1443H/2022M, belum dapat diperoleh," ujar dia.

Tidak ada pembatasan jarak sosial di pesawat

Kemenag juga menetapkan kebijakan tidak melakukan social distancing dalam penerbangan haji tahun 1443/2022, tapi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Zainut mengatakan, hal ini atas pertimbangan bahwa seluruh jemaah haji telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan dilakukannya PCR sebelum berangkat, sebelum kepulangan, dan tiba di tanah air.

Alasan lainnya adalah ada mekanisme pelaksanaan karantina sebelum pemberangkatan dan setelah kepulangan, serta dalam rangka efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji.

"Kebijakan tidak menetapkan social distancing dalam penerbangan haji diambil dengan pertimbangan bahwa dari pengalaman pada pelaksanaan ibadah umrah penerbangan tidak menerapkan social distancing,"ujarnya.

Sebelumnya, Zainut mengatakan Kemenag telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan yang telah ditetapkan sebagai penyelenggara penerbangan haji 1441/2022, yaitu PT Garuda Indonesia, Saudi Arabia Airlines dan Flynas dalam kebijakan tidak adanya sosial distancing ini.

Dirinya juga turut memperkirakan pemberangkatan jemaah haji 1443/2022M kloter pertama dilaksanakan pada 5 Juni 2022.

Related Topics