SHARIA

Indonesia Ditargetkan Jadi Pusat Produsen Halal Dunia 2024

Wapres Ma'ruf Amin ingin wujudkan RI jadi pusat halal dunia.

Indonesia Ditargetkan Jadi Pusat Produsen Halal Dunia 2024Dok. BPMI Setwapres

by Eko Wahyudi

01 December 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menargetkan Indonesia jadi pusat produsen halal dunia pada 2024. Hal itu telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

“Saya mengharapkan ada kolaborasi dan sinergi program antara kementerian koordinator dan kementerian/lembaga di bawahnya untuk dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia di tahun 2024,” kata Ma’ruf Amin saat konferensi pers pasca-Rapat Pleno KNEKS yang disiarkan secara virtual, Selasa (30/11).

Dalam percepatan Indonesia menjjadi pusat produsen halal dunia, kata Maruf, ada langkah yang telah disiapkan pemerintah. Mulai dari pengembangan industri halal dalam negeri, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan perluasan usaha syariah.

Dia berharap seluruh anggota KNEKS mampu bersinergi dan berkolaborasi serta memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. “Diharapkan dapat menyelaraskan programnya, sehingga sinergi dan kolaborasi yang dilakukan memberikan hasil dan kontribusi yang nyata dan jelas terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” ujar Maruf.

Terjadi peningkatan ekonomi syariah Indonesia

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan indeks keuangan syariah Indonesia naik jika dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total aset keuangan syariah US$99 miliar.  “Urutan nilai Islamic Finance Index kita di 2020 dibandingkan 2019 masuk ke urutan kedua,” katanya pada kesempatan sama.

Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021, untuk kategori makanan halal Indonesia berada pada posisi empat, fasyen di posisi tiga, media dan rekreasi di posisi lima, wisata halal di posisi enam,  kosmetik dan farmasi di posisi enam.

Pangsa pasar perbankan syariah masih rendah

Namun, pangsa pasar perbankan syariah terhadap perbankan nasional masih relatif rendah. Pada Juli 2021, share asset perbankan syariah terhadap total asset perbankan hanya 4,41 persen, dana pihak ketiga cuma 4,89 persen, dan pembiayaan 4,54 persen.

“Ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran penting di mana kontraksi sektor di tahun 2020 lebih rendah daripada ekonomi nasional, jadi kontraksinya hanya sebesar -1,75 persen dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar -2,07 persen,” kata Airlangga.

Mengingat masih rendahnya inklusi keuangan syariah, kata Airlangga, maka diperlukan percepatan program. Dimulai dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) syariah, penyediaan bank wakaf mikro pemanfaatan keuangan digital, dan inklusi keuangan bagi pelajar di pondok pesantren.