SHARIA

Pangsa Pasar Asuransi Syariah Masih Rendah di 5,3%, Ini Kata Wapres

Sejarah asuransi syariah nasional bermula sejak 1994.

Pangsa Pasar Asuransi Syariah Masih Rendah di 5,3%, Ini Kata WapresMendag Muhammad Lutfi (kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat konferensi pers hasil JMFW di Jakarta, Selasa (29/3). (Dok.BPMI Wapres)
06 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menilai pangsa pasar industri asuransi syariah masih cukup rendah di angka 5,3 persen. Padahal, sektor tersebut merupakan salah satu bagian penting dalam pengembangan industri keuangan syariah. 

"Menurut OJK, pangsa pasar asuransi syariah baru mencapai 5,3 persen di akhir 2021, padahal pertumbuhan industri asuransi syariah sudah berjalan hampir 3 dekade," ujar Ma'ruf dalam peluncuran Prudential Syariah, Selasa (5/4). 

Sejarah asuransi syariah nasional bermula sejak 1994

Ma'ruf menjelaskan, industri asuransi syariah di Indonesia bermula sejak tahun 1994. Di mana sejarah asuransi syariah nasional dimulai sejak berdirinya  PT Asuransi Takaful Keluarga (Takaful Keluarga), yang bergerak di bidang asuransi jiwa syariah. 

Namun menurutnya, pertumbuhan industri tersebut belum cukup tinggi dibandingkan industri keuangan syariah lainnya. 

Wapres ingatkan asuransi terhadap pentingnya menjaga nilai syariah

Ma'ruf menilai, potensi asuransi syariah masih cukup tinggi. Ketertarikan masyarakat akan produk-produk jasa keuangan syariah ditunjukkan oleh konsumen terlepas dari agama dan keyakinan. Untuk itu sebagai faktor kunci, Ma'ruf mengingatkan untuk tetap menjaga nilai-nilai syariah dalam bisnis ini. 

“Terus jaga nilai-nilai syariah dalam menjalankan bisnis demi menjaga kepercayaan sekaligus meningkatkan keyakinan publik akan keunggulan produk-produk jasa keuangan syariah dibandingkan konvensional,” tegasnya.

Related Topics