- Pengisian daya berlebihan atau panas berlebih.
- Kerusakan fisik pada baterai yang memicu korsleting.
- Cacat produksi pada komponen internal.
- Mengisi daya perangkat tanpa pengawasan dalam waktu lama.
Ada Risiko Terbakar, Xiaomi Tarik Power Bank 20000 mAh di Indonesia

- Xiaomi melakukan recall power bank 20000 mAh karena risiko terbakar.
- Perusahaan memohon maaf dan berkomitmen menghadirkan produk aman serta berkualitas tinggi.
- Pertumbuhan pendapatan Xiaomi mencapai 30,5 persen pada kuartal II-2025.
Jakarta, FORTUNE - Raksasa teknologi Xiaomi mengumumkan penarikan kembali (recall) produk power bank populernya, Xiaomi 33W 20000 mAh dengan kabel terintegrasi (model PPB2030MI). Langkah ini diambil menyusul ditemukannya potensi panas berlebih (overheating) pada unit yang diproduksi pada periode Agustus dan September 2024, yang dapat menimbulkan risiko kebakaran.
Penyebab utama masalah ini diidentifikasi berasal dari bahan baku tertentu yang diterima dari salah satu pemasoknya. Xiaomi mengimbau pengguna yang memiliki produk dari periode produksi tersebut untuk segera berhenti menggunakannya dan memeriksa kode seri (SN) produk pada laman resmi perusahaan.
“Meskipun jumlah insiden yang diketahui relatif sedikit, demi menjaga standar kualitas produk yang tinggi Xiaomi memutuskan untuk melakukan penarikan kembali atas unit yang terdampak,” demikian pernyataan manajemen Xiaomi dalam keterangan di laman resminya, dikutip Selasa (2/9).
Langkah proaktif ini diambil di tengah kinerja keuangan Xiaomi yang justru menunjukkan pertumbuhan solid. Pada kuartal II-2025, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan 30,5 persen menjadi 116 miliar yuan. Laba bersih yang disesuaikan bahkan melonjak 75,4 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 10,8 miliar yuan, melampaui estimasi rata-rata analis yang mencapai 10,1 miliar yuan.
Xiaomi menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan produk yang aman dan berkualitas tinggi. Perusahaan teknologi multinasional asal Cina ini dikenal luas dengan produk ponsel pintar serta beragam perangkat elektronik konsumen lainnya.
Risiko ledakan atau kebakaran pada power bank bukanlah hal baru. Laman XYZ Tech menyatakan sebagian besar power bank menggunakan baterai lithium-ion yang secara inheren memiliki risiko. Meski umumnya aman, baterai jenis ini rentan terhadap kerusakan dalam kondisi tertentu, seperti: