TECH

Ancaman Badai Matahari pada Jaringan Internet Bumi

Intensitas efek kosmik badai matahari padamkan listrik.

Ancaman Badai Matahari pada Jaringan Internet BumiIlustrasi Badai Matahari. (ShutterStock/Naeblys)

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

11 September 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Internet adalah kemajuan teknologi yang perlahan menjadi kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Mulai mencari informasi melalui ponsel pintar, rapat virtual dalam pekerjaan, memanjakan diri dengan hiburan, bahkan berkomunikasi dan mencari jodoh, semua dilakukan dalam jaringan internet. 

Begitu cepatnya perkembangan teknologi mengiringi kelekatan manusia pada internet. Hingga akhirnya, kini seolah manusia tidak bisa menjalani kehidupan tanpa keberaaan internet. Namun, pernahkan kita berpikir tentang apa yang akan terjadi bila seluruh jaringan internet di dunia turun atau bahkan mati total. Beberapa ahli menyebut ini sebagai kiamat internet.

Dilansir dari Live Science (6/9), Asisten Profesor dari University of California, Irvine, Amerika Serikat, Sangeetha Abdu Jyothi, melaporkan hasil studi yang berjudul "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse" dalam konferensi komunikasi data SIGCOMM 2021.

Penelitian baru ini mendapati jaringan internet di bumi dapat padam selama beberapa pekan atau bahkan berbulan-bulan. Hal ini disebabkan fenomena badai matahari berskala besar yang mengancam kehidupan manusia modern dengan kebergantungannya kepada internet.

Jyothi mengatakan bahwa infrastruktur bumi tidak siap untuk peristiwa matahari skala besar. "Apa yang benar-benar membuat saya berpikir tentang ini adalah bahwa dengan pandemi kita melihat betapa tidak siapnya dunia. Tidak ada protokol untuk menanganinya secara efektif, dan itu sama dengan ketahanan internet," katanya.

Badai matahari yang mengancam

Aurora.Aurora.(ShutterStock/Petri Jauhiainen)

Badai matahari memang tidak sering dibicarakan seperti badai topan atau tsunami yang mengancam hidup manusia di bumi secara langsung. Fenomena alam ini bahkan tidak dianggap sebagai ancaman fisik bagi manusia. Namun, badai matahari dapat mengancam berbagai perangkat berdaya listrik di planet tempat tinggal manusia.

Live Science menuliskan bahwa matahari selalu menghujani bumi dengan kabut partikel magnet yang dikenal sebagai angin matahari. Selama ini, perisai magnet bumi masih mampu untuk menghalangi angin matahari merusak bumi dan segala isinya. Hasilnya, partikel-partikel tersebut meluncur ke kutub bumi dan menghadirkan pancaran cahaya menyala-nyala pada lapisan ionosfer yang meyerupai tirai berwarna-warni dan kita kenal dengan sebutan Aurora.

Dalam jumlah biasa, fenomena alam ini memang indah. Namun, kadang dalam kurun waktu setiap abad atau lebih, angin ini dapat membesar dan menjadi sebuah badai. Intensitas efek kosmik badai matahari inilah yang mengakibatkan serangkaian pemadaman listrik yang meluas di seluruh penjuru bumi.

Badai matahari memang tidak membahayakan manusia secara fisik, tetapi berdampak pada mesin, perangkat, dan pencatu daya yang punya basis listrik dan elektronik. Dampaknya dapat dirasakan cukup besar di hampir semua industri, termasuk pada akses internet.

Dampak parah yang dihasilkan

Ilustrasi badai magnetik.Ilustrasi badai magnetik. (ShutterStock/Nightman1965)