Surplus Indonesia Dapatkan Pendanaan Awal Dari SPIL Ventures
Digunakan untuk perluasan pasar pengguna aplikasi Surplus.
Jakarta, FORTUNE – Startup teknologi hijau yang bergerak dalam pencegahan makanan sisa atau food waste, Surplus Indonesia meraih pendanaan awal dari Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Ventures.
Meski belum mengungkapkan besaran nilai pendanaant tersebut, CEO sekaligus Co-Founder Surplus Indonesia, Agung Saputra, mengatakan bahwa pendanaan awal ini akan digunakan untuk perluasan pasar pengguna layanan aplikasi Surplus.
“Kami juga berharap kolaborasi pentahelix yang melibatkan multipihak antara Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media dapat terjadi untuk menjadi dasar dalam pencegahan timbulan food waste di Indonesia,” dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (19/1).
Ke depan, Surplus Indonesia akan mulai mengembangkan model B2B (Business to Business) untuk membangun ekosistem end-to-end dalam pencegahan timbulan food waste.
Perkembangan positif
Agung mengungkapkan food rescue app pertama di Indonesia ini bisa digunakan untuk memesan produk makanan dan minuman overstock dari para mitra Surplus, yang bisa dibeli dengan diskon 50 persen pada waktu tertentu. “Platform ini dikembangkan untuk menjadi solusi dalam memaksimalkan penjualan produk overstock dari bisnis F&B agar tidak tersia-siakan dan hanya berakhir menjadi food waste,” katanya.
Sampai saat ini, Surplus telah bekerjasama dengan beberapa pusat perbelanjaan, seperti Mall Sarinah; perhotelan yang meliputi Marriott International Group, Swiss Belhotel International, Ascott Group, dan Artotel Group; sampai middle-high F&B brand; pemasok sayur dan buah; serta industri rumahan maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Adapun cakupan pengguna maupun mitra dari aplikasi Surplus berada di wilayah Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Bali. Bahkan, Agung menyebutkan bahwa pengguna aplikasi ini sudah mencapai 100.000 akun.
Dampak yang telah dihasilkan dari pemesanan di aplikasi Surplus hingga Desember 2022 sudah menyelamatkan sekitar 30.000 ton makanan, mencegah kerugian hingga US$80.000, serta mencegah potensi emisi sampai 350 ton CO2 eq.
Nilai lebih
VP Investment SPIL Ventures, Sumarny Manurung, mengatakan kucuran pendanaan ke Surplus Indonesia didasari oleh beberapa alasan. “Kami melihat inovasi pengembangan aplikasi yang tidak hanya dalam bentuk suatu marketplace, tetapi juga secara langsung memberikan solusi terhadap dampak lingkungan terutama terkait food waste,” ujarnya.
Surplus Indonesia juga sudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak di kalangan pemerintahan, antara lain dari Kemenparekraf, KemenkopUKM, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, dan Pemda D.I.Yogyakarta.