TECH

Mesin AI Israel Lavender Digunakan untuk Tandai Target

Robot pembantai berteknologi AI

Mesin AI Israel Lavender Digunakan untuk Tandai Targetilustrasi israel (unsplash.com/Taylor Brandon)
22 April 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Tidak dapat dimungkiri bahwa kemajuan teknologi sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman. Salah satunya kemunculan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Teknologi tersebut mulai banyak digunakan untuk mendukung kehidupan manusia. Bahkan, tidak sedikit pengguna yang merasakan manfaat yang berguna untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari

Dibalik kecanggihan teknologi tersebut, ternyata teknologi AI juga digunakan tentara Israel untuk melancarkan serangan ke Gaza, Palestina. Hal tersebut tentu mendatangkan banyak respon dunia.

Pasalnya, mesin AI Israel tersebut telah memakan banyak korban. Lewat teknologi tersebut, tentara Israel bisa menandai targetnya lewat bantuan Artificial Intelligence.

Lantas, seperti apa teknologi AI yang dipakai Israel ini? Simak selengkapnya di bawah ini.

Mesin AI Lavender

Peristiwa penyerangan yang terjadi di Jalur Gaza ternyata disebabkan oleh teknologi AI yang dikembangkan oleh militer Israel. Mesin AI Israel tersebut dikenal dengan nama "Lavender". Mesin tersebut akan melakukan identifikasi target sebelum melakukan serangan.

Dilansir laman Guardian, Lavender dirancang dan dikembangkan oleh badan intelijen elit militer Israel. Bahkan, tim pengembang tersebut sebanding dengan badan intelijen skala internasional. 

Dikutip dari hasil investigasi +972 Magazine, teknologi Lavender ini memegang peran penting dalam peristiwa penyerangan yang belum pernah terjadi pas warga Palestina, terutama pada masa awal peperangan. 

Dalam penggunaannya, mesin tersebut akan melakukan identifikasi sasaran terlebih dahulu sebelum melakukan penyerangan. Pada dasarnya, mesin AI ini dikembangkan untuk menandai anggota Hamas dan Palestinian Islamic Jihad (PIJ), mulai dari anggota yang memiliki pangkat tinggi hingga yang pangkatnya rendah sebagai sasaran pengeboman.

Adanya mesin tersebut juga membawa pengaruh yang besar pada operasi militer yang dilakukan Israel.

Mode penyerangan secara sistematis

Dengan melibatkan teknologi terbaru, mesin AI Israel ini mampu melakukan mode penyerangan secara sistematis. Pasalnya, algoritma Lavender diduga telah disempurnakan dan mengubah parameter pencariannya.

Maka dari itu, mesin tersebut hanya mengidentifikasi target laki-laki dengan tingkat kesalahan diketahui sekitar 10 persen.

Teknologi Lavender ini juga diketahui dikombinasikan dengan teknologi AI yang bernama "The Gospel". 

Jika Lavender menargetkan sasaran dengan memindai orang dan memasukkannya ke database, The Gospel mengidentifikasi bangunan dan strukturnya sebagai markas operasi militer.

Dalam melancarkan serangannya, pihak militer Israel mengincar target saat berada di rumah, terutama pada malam hari dengan alasan target lebih mudah untuk ditemukan saat berada di tempat tinggalnya daripada di markas militer. 

Ketika menargetkan anggota Hamas berpangkat rendah dari identifikasi Lavender, pihak militer Israel banyak mengandalkan rudal tanpa awak yang dapat menghancurkan seluruh gedung. Tidak heran, ada banyak korban berjatuhan dari serangan yang terjadi di Israel.

Related Topics