TECH

7 Tren Teknologi Lintas Industri yang Mendisrupsi Dunia Bisnis

Investasi teknologi masa depan membawa perubahan signifikan

7 Tren Teknologi Lintas Industri yang Mendisrupsi Dunia BisnisIlustrasi teknologi masa depan. Shutterstock/Zapp2Photo
26 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Analisis McKinsey baru-baru ini meneliti teknologi mana yang akan memiliki momentum paling besar dalam 10 tahun ke depan. Tren ini tentu perlu diketahui tim keamanan perusahaan untuk melindungi organisasi mereka secara efektif.

Bayangkan sebuah skenario di mana retailers menggabungkan sensor, visi komputer, kecerdasan buatan, augmented reality (AR), dan komputasi yang mendalam dan spasial untuk memberikan pengalaman pengguna yang mendalam. 

Atau bayangkan pembuat mobil menggunakan sensor untuk menangkap sinyal kendaraan, memantau kondisi setiap sistem di dalam mobil, dan memberitahukan pemiliknya untuk menjadwalkan perbaikan sebelum terjadi kerusakan.

Skenario ini bukan mustahil. Inovasi teknologi yang terjadi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan ada tujuh tren lintas industri—yang secara individu dan kombinasinya—akan memiliki dampak seismik di seluruh sektor industri, menurut penelitian terbaru dari McKinsey & Co.

Berbagai tren teknologi mutakhir memiliki potensi untuk membentuk kembali model bisnis saat ini, mengaktifkan aplikasi dan layanan baru, serta dan mendefinisikan ulang cara bekerja. Dirangkum dari Dark Reading, Selasa (26/10) berikut ini tren teknologi masa depan yang perlu diketahui para leader untuk memahami dampaknya, agar memastikan pengamanan dan perlindungan yang tepat saat memanfaatkan potensinya di masa mendatang.

1. Next-Level Process Automation

Sekitar setengah dari semua aktivitas kerja yang ada dapat diotomatisasi pada tahun 2025, kata McKinsey. Otomatisasi dan virtualisasi proses tingkat berikutnya mencakup industrial IoT(IIoT), collaborative robots, dan robotic process automation (RPA). 

Virtualisasi proses mencakup simulasi lanjutan menggunakan kembar digital dan pencetakan 3D/4D untuk mengubah cara produk dikembangkan.

McKinsey memprediksi, lebih dari 50 miliar perangkat akan terhubung ke IIoT pada tahun 2025, dan 70 persen produsen akan secara teratur menggunakan kembar digital pada tahun 2022.

2. Future of Connectivity

Konektivitas yang lebih cepat—dimungkinkan oleh jaringan 5G dan pasar IoT yang sedang booming—akan memungkinkan konektivitas yang lebih cepat melintasi jarak yang lebih jauh.

Layanan baru akan mencakup pemantauan pasien jarak jauh; model bisnis baru, seperti cara pengiriman energi baru; dan pengalaman pelanggan generasi berikutnya, seperti virtual reality. Pada tahun 2030, McKinsey memperkirakan high-band atau low-to mid-band 5G akan menjangkau hingga 80 persen populasi global.

Melihat kemungkinan ini, para security leaders sudah menghadapi tantangan untuk melindungi IoT, dan adopsi teknologi di masa depan tentu akan semakin memperumit masalah. Perlindungan data akan terus menjadi masalah keamanan yang signifikan.

Related Topics