TECH

Intel Rilis Chip Blockchain untuk Kripto dan NFT. Apa kelebihannya?

Diklaim hemat energi dan mempercepat proses komputasi.

Intel Rilis Chip Blockchain untuk Kripto dan NFT. Apa kelebihannya?Ilustrasi chip dibutuhkan untuk penambangan kripto/Pixabay
14 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE Blockchain dan NFT atau Non-fungible Token belakangan tengah naik daun dan banyak diperbincangkan masyarakat. Merespons tren tersebut, Intel meluncurkan chip baru untuk aplikasi blockchain seperti penambangan Bitcoin dan minting NFT di tengah penggunaan cryptocurrency (kripto) yang terus meningkat.

Nantinya chip tersebut akan dikirimkan akhir tahun ini. Pelanggan pertamanya adalah Block Inc, perusahaan yang dipimpin Jack Dorsey yang baru-baru ini mengubah namanya dari Square Inc untuk lebih fokus pada blockchain.

Diklaim 'akselerator' hemat energi

Mengutip Reuters, Senin (14/2) Intel mengatakan chip baru besutannya adalah 'akselerator' hemat energi yang dirancang untuk mempercepat tugas-tugas blockchain yang membutuhkan daya komputasi besar yang  menghabiskan banyak energi.

Inte mengatakan, chip berukuran tujuh nano meter diklaim paling efisien di industri. Semakin kecil prosesor, semakin besar jumlah transistor yang dapat diukir pada silikon mentah. Ini berarti listrik menempuh jarak yang lebih pendek antara transistor (komponen elektronik dasar) pada chip untuk melakukan pekerjaan praktis. Dampaknya menghasilkan komputasi yang lebih cepat, konsumsi energi yang lebih sedikit, dan pembuangan panas yang lebih baik.

Selain itu, Intel juga mengumumkan bahwa mereka telah membuat divisi baru untuk mempertajam fokus mereka pada blockchain, yaitu grup komputasi kustom (Custom Compute Group). Divisi ini berada di dalam unit bisnis sistem komputasi dan grafis terakselerasi (Accelerated Computing Systems and Graphics).

Belum diketahui berapa ukuran chip blockchain baru Intel nantinya. Chip terkecil yang mereka rancang adalah 10nm, sedangkan chip 7nm-nya akan dirilis pada 2023.

Sebagai informasi, blockchain sendiri berfungsi sebagai buku besar, ledger, berisi rekam transaksi dari sebuah jejaring komputer. Teknologi ini berkembang pesat sejak beberapa tahun belakangan.

Chip khusus Ethereum

Di sisi lain, perancang chip Nvidia Corp, yang kartu grafisnya digunakan secara luas untuk aktivitas penambangan, juga memiliki chip terpisah yang dimaksudkan untuk penambangan Ethereum.

Sebelumnya, pada 2021 AMD tampaknya mengikuti langkah Nvidia yang merilis kartu grafis khusus untuk penambang mata uang kripto. Informasi ini berdasarkan bocoran foto dari akun Twitter @I_Leak_VN yang memamerkan foto kartu grafis berlogo XFX—pembuat kartu grafis dengan chip AMD. Meskipun sebelumnya, Nvidia terlihat sudah berusaha untuk memastikan kartu grafisnya hanya dipakai oleh gamer dan bukan penambang.

Mereka merilis Nvidia CMP yang dikhususkan untuk penambang dan merilis kartu grafis versi Lite Hash Rate (LHR) yang kemampuan penambangannya dibatasi, yaitu di seri RTX 3080, RTX 3070, dan RTX 3060 Ti. Sementara itu, AMD pernah menyatakan tak berencana membatasi kemampuan chip grafis RDNA 2-nya. Terlihat dari kemampuan RX 6600 XT yang kencang untuk dipakai menambang Ethereum, yaitu dengan hash rate 32MH/s dan konsumsi daya 55W. Kemampuan penambangan chip Navi 23 ini dua kali lipat lebih efisien ketimbang RTX 3060. Meski AMD sendiri menyatakan kalau chip grafis tersebut lebih optimal dipakai bermain game ketimbang menambang kripto.

Related Topics