TECH

Omegle Resmi Tutup Setelah Beroperasi Selama 14 Tahun

Banyak pengguna tak bertanggungjawab gunakan Omegle.

Omegle Resmi Tutup Setelah Beroperasi Selama 14 TahunIlustrasi: dua orang sedang melakukan percakapan lewat media sosial. (Dok. 123RF)
10 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Omegle mengumumkan akan menutup layanannya setelah beroperasi hampir 14 tahun, tepatnya sejak 2009. Platform ini digunakan untuk percakapan online berbasis video yang memungkinkan penggunanya mengobrol dengan orang-orang dari berbeda negara.

Dikutip dari Tech Crunch, Kamis (9/11), pengumuman ini diungkapkan langsung pendiri Omegle, Leif K-Brooks.  Melalui pernyataannya, Life menjelaskan bahwa penutupan Omegle ini tidak dapat dilepaskan dari masalah keuangan yang tengah dihadapi perusahaan belakangan ini.

Selain itu, dia juga menyinggung tentang penyalahgunaan Omegle yang berujung aktivitas kriminal serius.

“Beberapa orang menyalahgunakannya, termasuk untuk melakukan kejahatan yang sangat keji,” kata dia seperti dikutip dalam keterangannya.

Meskipun popularitas Omegle menurun selama bertahun-tahun, berdasarkan data SameWeb, aplikasi tersebut masih menarik sekitar 50 juta pengguna bulan lalu.

Omegle mendapat kritik setelah layanan tersebut menjadi tempat untuk melakukan aktivtas secara samar, sehingga menyebabkan lonjakan penggunaan. 

Life mengatakan pihaknya telah mencoba menerapkan sejumlah perbaikan selama bertahun-tahun, namun tidak menunjukan hasil.

Omegle melaporkan 600.000 insiden pelecehan seksual terhadap anak-anak via situsnya pada 2022.

“Meskipun saya berharap keadaannya berbeda, tekanan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk perjuangan ini— ditambah dengan tekanan dan biaya yang ada untuk mengoperasikan Omegle, dan memerangi penyalahgunaannya— sangatlah berlebihan,” ujarnya.

Media sosial alternatif

Leif menyebut memang ada rentetan serangan terus-menerus pada layanan komunikasi seperti Omegle yang dilakukan oleh sekelompok pengguna jahat. Akibatnya, platform komunikasi semacam ini terus mendapat sorotan dari regulator di beberapa negara.

Omegle didirikan Leif pada saat usianya masih 18. Platform tersebut menjadi media sosial alternatif karena memungkinkan penggunanya bersosialisasi dengan orang lain tanpa perlu mendaftar.

Layanan ini memasangkan pengguna secara acak dalam sesi obrolan yang memungkinkan mereka berinteraksi secara anonim.

Selain berstatus sebagai pendiri Omegle, Leif juga merupakan editor Wikipedia dan berkontribusi pada proyek software sumber terbuka.

Related Topics