Google Kehilangan US$100 Miliar Usai OpenAI Rilis Browser AI

Jakarta, FORTUNE - Peluncuran ChatGPT Atlas, browser berbasis kecerdasan buatan (AI) milik OpenAI, mengguncang dominasi Google di pasar browser global dan mengikis sekitar US$100 miliar nilai pasar dari perusahaan induknya, Alphabet Inc.
Dilansir dari AFP, hanya beberapa jam setelah pengumuman browser baru tersebut pada Selasa lalu, saham Alphabet turun hampir 5 persen, dari US$252,68 menjadi US$246,15, level terendah hari itu. Penurunan tajam ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi ancaman ChatGPT Atlas terhadap bisnis inti Google, terutama di sektor pencarian daring dan periklanan digital yang selama ini menjadi sumber pendapatan utama.
OpenAI kini menempatkan diri sebagai pesaing langsung Google Chrome, browser yang menguasai 71,9 persen pangsa pasar global per September 2025, menurut data StatCounter. Dengan ChatGPT Atlas, OpenAI ingin mengubah cara orang menggunakan internet, tak lagi sekadar mencari informasi, tapi juga meminta AI untuk membantu melakukan berbagai tugas langsung di browser. Mulai dari seperti merangkum artikel, membandingkan produk, hingga memesan barang secara otomatis, dan sebagainya.
CEO OpenAI Sam Altman menyebut Atlas sebagai “kesempatan langka yang hanya datang sekali dalam satu dekade untuk mendefinisikan ulang makna dan fungsi sebuah browser.” Demikian dilansir The Hindustan Times.
Browser ini memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan situs melalui fitur “Ask ChatGPT”—bilah samping pintar yang dapat meringkas konten, membandingkan produk, hingga menganalisis data. Dalam “mode agen”, yang tersedia bagi pengguna berbayar, ChatGPT bahkan bisa melakukan tugas otomatis, seperti mencari resep dan membeli bahan masakan di situs Instacart tanpa campur tangan pengguna.
Peluncuran ini mempertegas persaingan antara OpenAI dan Google dalam memperebutkan masa depan pencarian berbasis AI. Sejak kemunculan ChatGPT pada akhir 2022, Google telah berupaya menyesuaikan diri dengan meluncurkan model AI Gemini ke Chrome untuk pengguna di AS, serta berencana memperluasnya ke perangkat iOS.
Kini, dengan ChatGPT Atlas yang mengintegrasikan AI secara lebih mendalam ke pengalaman berselancar web, ancaman terhadap Google semakin nyata. Para analis menilai browser baru ini dapat mengubah arus lalu lintas internet dan berpotensi menggerus dominasi Google dalam iklan digital, sumber keuntungan terbesar perusahaan selama dua dekade terakhir.
Meskipun nilai pasar Alphabet mulai pulih di akhir perdagangan, penurunan sesaat senilai US$100 miliar menjadi pengingat bahwa era dominasi tunggal Google di ranah pencarian daring mungkin tengah memasuki babak baru—di mana kecerdasan buatan menjadi pemain utama.