Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Kisah Unik Rich Brian Jadi Duta Redmi Note 14 Series

Rich Brian. Kredit: The Come Up Show (Flickr). Licensed under CC BY-ND 2.0.
Intinya sih...
  • Xiaomi Indonesia menghadapi tantangan dalam mendekati Rich Brian sebagai duta jenama Redmi Note 14 Series karena perlu berurusan dengan label 88rising dan manajemen artis.
  • Proses negosiasi dan komunikasi dengan 88rising dan manajemen Rich Brian memakan waktu hingga lima bulan.

Jakarta, FORTUNE - Bagi brand, salah satu langkah penting yang mesti diambil dalam memuluskan program kampanye pemasarannya adalah dengan menunjuk duta jenama alias brand ambassador.

Urusan ini bisa dikatakan gampang-gampang sulit, karena prosesnya bisa membutuhkan upaya berliku. Apalagi kalau perjalanannya beririsan dengan berbagai pihak.

Kepada Fortune Indonesia, Andi Renreng, Marketing Director Xiaomi Indonesia, membagikan kisah unik kala perusahaannya mencoba mendekati rapper muda kesohor Indonesia yang membangun kariernya di Amerika Serikat, Rich Brian. Menurutnya, artis kelahiran Jakarta itu dibidik karena dianggap cocok mewakili tema kampanye yang diusung Xiaomi Indonesia, yakni "Always Ready." Brian dipandang sebagai sosok yang cocok karena berasal dari Indonesia, berkiprah secara global, dan sepak terjangnya menginspirasi.

Nama itu dikemukakan pada 2023 saat Andi masih berkonsentrasi dalam tim POCO—merek independen yang terpisah dari Xiaomi sejak Januari 2021—Indonesia. Ketika usulan itu mengapung, terbit pertentangan dari lingkungan internal perusahaan. Sebab, Brian berada dalam naungan label Amerika Serikat, 88rising, dan dia dianggap terlalu besar untuk didekati.

“Kami sama sekali tidak punya koneksi ke sana. Jadi, yang kami lakukan adalah via LinkedIn kami cari 88rising,” katanya mengenangkan sambil menyebut platform jejaring profesional terbesar dunia.

Hasil pencarian pada LinkedIn mengerucut pada nama seorang perwakilan 88rising yang berurusan dengan kemitraan brand.

“Kami kirim pesan ke dia, lalu bertukar nomor WhatsApp, lalu meeting,” ujar Andi, yang menambahkan bahwa dalam obrolan selanjutnya, mereka menyampaikan maksud untuk melakukan kolaborasi dengan Brian.

Andi mengatakan negosiasi dengan 88rising berlangsung sekitar lima bulan hingga mencapai kata sepakat.

“Tapi itu baru 88rising, belum [dari sisi] Rich Brian,” katanya.

Hingga akhirnya terhubung dengan manajemen Brian, Andi tidak begitu mengingat detailnya. Namun, dia mengatakan komunikasi berjalan lambat karena pembaruan informasi hanya dapat berlangsung satu pekan sekali. 

“Ketika akhirnya bertemu Rich Brian, kami membicarakan harga, timeline, value, singularity dari value dia,” ujarnya. “Lalu, [Brian menyatakan] OK.” Masalahnya, “OK” itu belum sepenuhnya menjadi jaminan. Pihak Brian menyatakan sang rapper tengah berkonsentrasi pada suatu proyek.

Namun, Andi mengaku tidak terlampau patah arang. Dalam hematnya, jika memang kerja sama itu tidak terjadi, maka waktunya memang belum tepat. Komunikasi tetap berlangsung dengan 88rising dalam beberapa bulan setelahnya.

Kemudian, pada 2024 pembicaraan dengan Brian kembali dibuka, dan tidak berlangsung terlalu mulus juga. Persoalan gentingnya: produksi hanya bisa dilakukan di Los Angeles, karena Brian hanya punya waktu luang satu hari di kota itu. 

Andi lantas bisa bernapas lega ketika akhirnya produksi selesai, lalu hasilnya dipertontonkan kepada mereka dan diposting di media sosial. “Tidak ada yang tidak mungkin,” batinnya kala itu.

Keinginan berkolaborasi dengan Rich Brian terpelihara karena Andi memandang pemuda itu adalah sosok tepat untuk mengisi kampanye “Always Ready”. Kampanye itu juga dia anggap penting karena tidak saja memperkenalkan produk, tapi juga menginspirasi anak-anak muda untuk dapat menggapai mimpi.

Bagi Andi, kampanye itu bertaut dengan kisah personalnya sendiri ketika masih 'hijau' dulu; yakni masa-masa dia tidak punya keyakinan untuk dapat melakukan banyak hal karena keterbatasan dukungan, teknologi, dan kepercayaan diri. Dia ingin memperlihatkan mental kuat dibutuhkan demi meraih mimpi, dan yang membatasi seseorang dalam merengkuh mimpi itu adalah pola pikir atau mindset.

“Saya enggak mau anak muda sekarang mengalami apa yang saya alami dulu. Kampanye ini baru dimulai satu tahun lalu, dan akan terus berlanjut. Akan terus berupaya menyelipkan ke beberapa lini produk kami, karena kami percaya inovasi dan teknologi akan berpengaruh dalam kehidupan pada masa mendatang,” katanya.

==

Kisah lebih lengkap bisa dibaca pada majalah Fortune Indonesia edisi Februari 2025.


Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us