Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Intel Tantang Pesaing dengan Cip AI Baru 'Crescent Island'

ilustrasi Intel (unsplash.com/Slejven Djurakovic)
ilustrasi Intel (unsplash.com/Slejven Djurakovic)
Intinya sih...
  • Cip ini dioptimalkan untuk efisiensi energi dan mendukung berbagai macam penggunaan.
  • Intel tertinggal dari para pesaing dalam perlombaan AI.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Intel mengumumkan akan memperkenalkan graphics processing unit (GPU) baru bernama Crescent Island. Cip tersebut akan diperkenalkan untuk pusat data yang kelak diluncurkan tahun depan, dan menandai upaya baru Intel memasuki pasar cip kecerdasan buatan (AI).

Laporan Reuters menyitir pandangan Chief Technology Officer Intel, Sachin Katti, mengenai optimalisasi cip tersebut untuk efisiensi energi serta dukungan bagi berbagai macam penggunaan, di antaranya menjalankan aplikasi AI.

“Penekanannya adalah fokus yang dioptimalkan untuk AI,” kata Katti dikutip dari Reuters, Rabu (15/10).

Rencana tersebut mencerminkan tantangan signifikan yang dihadapi para eksekutif dan teknisi Intel dalam menguasai porsi pasar signifikan untuk cip dan sistem AI.

CEO Intel, Lip-Bu Tan, berjanji memulai kembali upaya AI perusahaan yang terhenti setelah Intel secara efektif menghentikan proyek-proyek seperti Gaudi dan Falcon Shores.

Cip ini akan dilengkapi memori berkapasitas 160 gigabite yang dinilai lebih lambat dibandingkan dengan high bandwidth memory (HBM) yang terdapat pada cip AI pada pusat data AMD dan Nvidia.

Sejak teknologi AI mengalami booming berkat peluncuran ChatGPT pada November 2022, banyak perusahaan berlomba-lomba menggunakan GPU yang bersinggungan dengan beban kerja AI pada server pangkalan data.

Ledakan permintaan telah memicu krisis pasokan dan kenaikan harga pada cip yang dirancang atau cocok untuk aplikasi AI.

Katti menegaskan perusahaan akan merilis cip AI untuk pusat data baru setiap tahun, menyamai langkah yang dilakukan oleh AMD hingga Nvidia.

Nvidia sendiri pada bulan lalu berinvestasi US$5 miliar di Intel, mengambil sekitar 4 persen saham dan menjadi salah satu pemegang saham terbesar sebagai bagian dari kemitraan untuk berkolaborasi mengembangkan cip PC dan pusat data pada masa mendatang.

LA Times mewartakan bahwa Intel dulunya pernah menjadi pembuat cip yang mendominasi. Kini CEO Intel sedang berupaya membalikkan keadaan perusahaan.

Popularitas teknologi AI sangat menguntungkan Nvidia dan mengerek valuasi perusahaan menjadi US$4 triliun. Di sisi lain, valuasi Intel turun menjadi sekitar US$87 miliar pada Agustus 2025.

Dalam lima tahun terakhir, saham Intel telah terkontraksi lebih dari 58 persen. Perusahaan itu pun membukukan kerugian bersih US$18,8 Miliar pada 2024, dan berencana memangkas sekitar 25.000 pekerja tahun ini.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Tech

See More

10 Negara dengan Tarif Internet Termurah 2025, Ada Tetangga RI

15 Okt 2025, 12:27 WIBTech