TECH

Bukalapak Dua Kali Gelar Program Saham Karyawan, Hasilnya Masih Nihil

Jumlah yang belum dilaksanakan sebanyak 5,06 miliar saham.

Bukalapak Dua Kali Gelar Program Saham Karyawan, Hasilnya Masih NihilIlustrasi Bukalapak. Shutterstock/Wirestock Creators
08 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bukalapak.com Tbk kembali menggelar program kepemilikan saham karyawan (management stock employee program/mesop) pada periode 1 April hingga 24 Mei 2022. Perusahaan e-commerce itu melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan hasil program tersebut masih nihil.

Dikutip dari pelbagai sumber, Mesop merupakan program pembagian saham dari manajemen perusahaan ke karyawan. Dalam penerapannya, perusahaan bisa menerbitkan saham sebagai bonus bagi karyawan atau menawarkan saham dengan harga diskon.

Implementasi Mesop ini lazim terjadi pada perusahaan terbuka yang baru melaksanakan initial public offering (IPO). Bukapalak resmi melantai di bursa saham Indonesia Agustus tahun lalu.  

Corporate Secretary Bukalapak, Perdana A.Saputro, mengatakan jumlah opsi pada tahap satu 2022 dengan periode pelaksanaan dimaksud masih belum dilaksanakan. Menurutnya, jumlah opsi yang belum dilaksanakan dan masih berlaku sebanyak-banyaknya 5,06 miliar saham.

“Jumlah opsi yang belum dilaksanakan dan habis masa berlakunya sebanyak nihil,” demikian keterangan manajemen Bukalapak, dikutip Rabu (8/6).

Menurut perusahaan berkode saham BUKA ini, tidak terdapat peserta mesop yang melaksanakan opsi dikarenakan belum terdapat opsi yang vested pada periode pelaksanaan.

Saham Bukalapak

Ilustrasi aplikasi Bukalapak.
Dok. Shutterstock/Sulastri Sulastri

Pelaksanaan program opsi saham manajemen dan karyawan ini akan dilaksanakan sesuai dengan tanggal vesting yang disepakati antara peserta dan perseroan, menurut manajemen Bukalapak.

Sebelumnya, Bukalapak menyampaikan realisasi mesop pada tahap 1 tahun 2021 dengan periode 15 November sampai dengan 24 Desember juga nihil.

Jadwal periode pelaksanaan pertama 2021 ini dibuat untuk memenuhi ketentuan peraturan berlaku, kata Bukalapak. Perusahaan tercatat dapat menetapkan maksimal 2 periode pelaksanaan dalam satu tahun, yang diimplementasikan sejak tahun persetujuan prapencatatan diberikan, dan berlaku juga untuk tahun yang akan datang sesuai dengan persetujuan prapencatatan dan ketentuan yang berlaku.

Dalam kesempatan tersebut manajemen Bukalapak menyatakan berdasarkan persetujuan prapencatatan harga pelaksanaan mesop adalah Rp783 per saham. Harga tersebut lebih rendah ketimbang Rp850 per saham pada saat penawaran umum saham perdana.

Mengutip data BEI, saat artikel ini ditulis, harga saham BUKA mencapai Rp280 per saham. Dalam arti lain, saham perusahaan jauh lebih rendah dari penawaran mesop maupun posisi harga IPO. Dalam satu bulan terakhir, nilai saham Bukalapak itu juga terkoreksi sebanyak Rp280 per saham.

Bukalapak, Jumat (29/4), mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama 2022 dengan raihan laba Rp14,55 triliun. Angka tersebut berbanding terbalik dari rugi Rp323,81 miliar pada periode sama 2021 (year-on-year/yoy). Namun, keuntungan Bukalapak tersebut bertopang pada nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp14,42 triliun.

“Terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk,” demikian pernyataan manajemen Bukalapak dalam keterangan pers.

Menurut catatan Bukalapak, Jumat (24/12/2021), perusahaan dan pemegang saham pengendali tunggal PT Allo Bank Indonesia Tbk mengadakan perjanjian pengalihan, dengan perusahaan akan memiliki porsi hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 2,49 miliar lembar saham atau 11,49 persen saham baru dari total saham yang diterbitkan setelah proses rights issue tersebut. 

Related Topics