TECH

Chairul Tanjung Gandeng Bukalapak Bikin Platform Belanja Allo Fresh

Allo Fresh menawarkan sejumlah keunggulan layanan belanja.

Chairul Tanjung Gandeng Bukalapak Bikin Platform Belanja Allo FreshPlatform Belanja Daring Allo Fresh. Dok/Allo Fresh
01 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Trans Retail Indonesia, perseroan bagian dari grup bisnis CT Corp milik taipan Chairul Tanjung, mengumumkan kerja sama dengan PT Bukalapak.com Tbk dan Growtheum Capital Partners untuk membentuk Allo Fresh, platform belanja daring untuk kebutuhan sehari-hari.

Dalam memulai bisnisnya, Allo Fresh akan didukung dengan pendanaan awal Rp1 triliun.

Rencananya, platform tersebut akan menawarkan lebih dari 150 ribu stock keeping unit (SKU) dari sekitar 10 ribu pemasok. Allo Fresh memungkinkan pengiriman cepat dalam waktu 3 jam serta layanan quick commerce dengan opsi pengiriman 30 menit di seluruh Indonesia.

Kerja sama Trans Retail Indonesia dengan Bukalapak memungkinkan sejumlah keunggulan layanan Allo Fresh. Melalui Trans Retail Indonesia, misalnya, terdapat rangkaian produk yang luas dari pemasok maupun produsen produk makanan dan rumah tangga.

Kondisi tersebut didukung pengalaman teknologi Bukalapak. Pelanggan AlloFresh dapat dengan mudah memesan baik melalui aplikasi atau situs online maupun lewat fitur “Click & Go” di toko Trans Mart di seluruh Indonesia. 

“Kami terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dan menjadi yang terdepan dalam menyediakan pengalaman omnichannel serta offline dan online untuk pembeli kami,” kata Chairul Tanjung, Chairman CT Corp, dalam keterangan kepada media, Selasa (1/3).

Pengalaman belanja modern

Direktur Utama Bukalapak.com, Willix Halim, mengatakan perseroan menyambut baik kemitraan dengan Trans Retail Indonesia yang telah menghadirkan pengalaman belanja modern di Indonesia.

Menurut Willix, kemitraan tersebut akan semakin meningkatkan keunggulan Bukalapak di platform online to offline (O2O), sekaligus memperluas titik kontak bagi pelanggan lebih luas.

“Inisiatif ini juga akan memperlebar jangkauan Bukalapak ke ekosistem ritel sebagai bagian dari ekspansi perusahaan dari platform umum ke platform khusus,” ujar Willix.

Sementara itu, Transaction Advisory Member Growtheum Capital Partners, Olivier Legrand, mengatakan aktivitas e-commerce di Indonesia naik signifikan sejak 2019. Namun, jumlah orang yang berbelanja kebutuhan sehari-hari secara daring masih kurang dari 2 persen dari total pengeluaran ritel barang sehari-hari di Indonesia. Sebagai perbandingan, jumlah orang yang belanja kebutuhan sama di Korea Selatan mencapai 14 persen, Cina 11 persen, dan Jepang 10 persen.

“Angka ini tergolong sangat rendah karena kebutuhan sehari-hari menyumbang 50 persen dari semua pengeluaran ritel di Asia Tenggara,” katanya.

Pemain platform belanja daring di Indonesia

Sebelum ini, Astro, perusahaan rintisan berbasis quick commerce khusus e-groceries di Indonesia, mengumumkan telah meraup pendanaan US$27 juta atau lebih dari Rp380 miliar dari sejumlah investor seperti Accel, Sequoia Capital India, dan AC Ventures.

Astro merupakan platform on-demand yang memberikan layanan pengantaran bahan makanan dan kebutuhan pokok secara cepat. Perseroan itu menawarkan lebih dari 1.500 SKU di aplikasi, dengan aksesibilitas mudah.

Berikut lis sejumlah perusahaan e-groceries.

  1. Astro
  2. Sayurbox
  3. Segari
  4. ArataMart
  5. TukangSayur.co
  6. TaniHub
  7. Happy Fresh
  8. Nyayur
  9. RegoPantes
  10. Etanee
  11. Pasarnow
  12. Titipku
  13. KitaBeli
  14. MyYogya
  15. Allo Fresh

Berdasarkan riset dari The Institute of Grocery Distribution (IGD), nilai pasar toko kelontong daring di Asia per 2019 mencapai US$99 miliar atau sekitar Rp1.415 triliun. Namun, pada 2023 nilai pasar tersebut diproyeksikan akan meningkat menjadi US$295 miliar (Rp4.218 triliun), atau naik 198 persen.

Menurut riset sama, Korea Selatan, Cina, dan Jepang akan menjadi pasar grocery daring yang paling mapan dalam urusan pangsa dan skala. Lalu, Singapura dan Taiwan juga akan memiliki pertumbuhan saluran grocery yang baik berkat infrastruktur dan investasi ritelnya.

Pasar Asia Tenggara akan mengalami pertumbuhan tercepat, meskipun pangsanya masih akan tetap kecil. 

Related Topics