TECH

Dijual di Forum Hacker Rp450 Juta, 5 Juta Data Pengguna Twitter Bocor

Berisi informasi profil, telepon, juga email.

Dijual di Forum Hacker Rp450 Juta, 5 Juta Data Pengguna Twitter BocorAplikasi Twitter. (Shutterstock/Sattalat Phukkum)
25 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Data 5,4 juta pengguna aplikasi media sosial Twitter diduga bocor. Seorang peretas dilaporkan menjual data yang berisi informasi pribadi tersebut seharga US$30 ribu atau lebih dari Rp450 juta.

Menurut laporan Restore Privacy yang dikutip oleh Apple Insider, Senin (25/7), kebocoran data tersebut diduga bermula dari ihwal data Twitter yang rentan atas peretasan pada Januari 2022. Celah keamanan tersebut ditemukan pengguna HackerOne zhirinovskiy.

"Tepat seperti yang dijelaskan oleh pengguna zhirinovskiy dalam laporan awal pada Januari, aktor berbahaya sekarang menjual data yang diduga diperoleh dari kerentanan ini," kata Sven Taylor dari Restore Privacy. Menurutnya, unggahan peretas tersebut masih aktif dengan basis data 5,4 juta pengguna diduga tengah dijual.

Pengguna HackerOne itu mengirimkan laporan berisi bug pada awal tahun ini, yang berpotensi menimbulkan ancaman serius jika dimanfaatkan oleh para bandit siber. 

Sejauh ini Twitter belum memberikan komentar atas kabar kasus dugaan kebocoran data tersebut.

Tumpukan penting Informasi pribadi

Hacker.
Hacker. (ShutterStock/takasu)

Hacker di forum peretasan ini menggunakan nama akun “setan”, menurut laporan Restore Privacy. Peretas itu mengeklaim telah mengumpulkan data yang mencakup orang secara acak, selebriti, sampai perusahaan.

"Kami menghubungi penjual database ini untuk mengumpulkan informasi tambahan," kata Taylor. "Penjual meminta setidaknya US$30.000 untuk database."

Data yang diunggah dalam forum peretasan itu menampilkan informasi seperti profil Twitter, nomor telepon, dan alamat email.

Meski tak menyertakan kata sandi, data itu masih dapat dimanfaatkan peretas lewat fitur "Lupa Kata Sandi."

Sebagai tambahan, skala kasus peretasan data Twitter ini termasuk kecil ketimbang masalah serupa lain. Ambil misal kasus T-Mobile. Pada Agustus tahun lalu diduga 47,8 juta data perusahaan telekomunikasi asal Jerman itu mengalami peretasan.

Pada saat sama, 70 juta data pelanggan AT&T, operator telekomunikasi dari Amerika Serikat (AS), dikabarkan terdampak pula oleh peretasan.

Bahkan. data pribadi 1 miliar penduduk Cina yang dimiliki kepolisian belum lama ini juga diduga bocor di situs gelap. Jika terbukti, kasus tersebut kemungkinan akan menjadi penjebolan digital terbesar dalam sejarah.

Peretas anonim yang menyebut diri sebagai “ChinaDan” mengeklaim telah mendapatkan data pribadi miliaran warga Cina tersebut, menurut Reuters. Dia menawarkan lebih dari 23 terabyte (TB) data seharga US$200 ribu atau lebih dari Rp3 miliar di forum peretas Breach Forums.

Related Topics