TECH

Elon Musk Usul Langganan Twitter Blue Bayar Pakai Dogecoin

Musk aktif menyarankan sejumlah perubahan di Twitter.

Elon Musk Usul Langganan Twitter Blue Bayar Pakai DogecoinAplikasi Twitter. (Shutterstock/Sattalat Phukkum)

by Luky Maulana Firmansyah

11 April 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Elon Musk tampak aktif mengusulkan sejumlah perubahan di Twitter usai menjadi pemegang saham terbesar media sosial tersebut. Terhangat, CEO Tesla itu menyarankan Twitter untuk menerima Dogecoin sebagai alat pembayaran layanan premium Twitter Blue.

Mengutip Asociated Press (AP), Senin (11/4), Elon Musk dalam serangkaian cuitan berpendapat Twitter harus menyertakan tanda centang autentikasi bagi pengguna yang berlangganan Twitter Blue dengan harga US$2,99 atau lebih dari Rp42 ribu.

Sebelumnya, Twitter menerapkan tanda centang autentikasi atau “centang biru” di akun yang telah diverifikasi “asli, terkenal, dan aktif’. Logo ini kerap diberikan kepada figur publik maupun akun resmi.

Namun, Musk juga menyarankan Twitter membuat tanda centang autentikasi bagi akun pelanggan Twitter Blue—yang tentu akan berbeda dengan centang biru akun resmi maupun tokoh masyarakat.

Musk lantas berpendapat biaya berlangganan Twitter Blue itu harus terjangkau serta tersedia dalam mata uang lokal. Dia menambahkan opsi lain, yakni pembayaran dalam bentuk Dogecoin (DOGE).

“Mungkin bahkan opsi untuk membayar dalam Doge?” begitu cuitan Musk, Minggu (10/11).

Twitter Blue adalah layanan berlangganan bulanan yang baru dirilis Juni tahun lalu, menurut laman Bitcoin.com. Saat ini, layanan tersebut baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Twitter Blue memberikan akses pengguna ke sejumlah fitur premium seperti Undo Tweet.

Perubahan

Aplikasi Twitter. (Shutterstock/Sattalat Phukkum)

Langkah untuk menerapkan tanda centang autentikasi, menurut Musk, akan memperluas kumpulan akun pengguna terverifikasi dan mencegah penyebaran akun bot.

“Dan tidak ada iklan," ujarnya. “Kekuatan perusahaan untuk mendikte kebijakan sangat meningkat jika Twitter bergantung pada uang iklan untuk bertahan hidup.”

Hampir 90 persen pendapatan Twitter pada 2021 berasal dari iklan.

Elon Musk resmi menjadi pemegang saham terbesar Twitter, Senin (4/4). Dia membeli 9,2 persen saham Twitter dan menjadikan nilai investasinya di Twitter mencapai US$2,89 miliar atau lebih dari Rp41 triliun.

Ia bahkan berjanji untuk membuat “perbaikan signifikan” pada platform media sosial tersebut.

Pekan lalu, Musk juga bertanya kepada para pengikutnya di Twitter mengenai apakah mereka butuh fitur Edit Button atau tidak, Senin (5/4). Pria ini lantas membuat jajak pendapat untuk menguji minat pengguna. Hasilnya, 76 persen menyatakan berminat.

Dalam keterangan terpisah, Twitter menyebut tengah mengerjakan fitur tersebut—bahkan sejak tahun lalu. Nantinya, fitur Edit Button ini akan hadir terlebih dahulu di Twitter Blue.

Meski menjadi pemegang saham terbesar, Musk memutuskan untuk tidak bergabung di dewan direksi. Kabar terbaru ini pun dikonfirmasi oleh CEO Twitter, Parag Agrawal.

“Saya yakin ini yang terbaik. Kami memiliki dan akan selalu menghargai masukan dari pemegang saham kami apakah mereka ada di Dewan kami atau tidak. Elon adalah pemegang saham terbesar kami dan kami akan tetap terbuka untuk masukannya," ujar Agrawal, seperti dikutip dari Reuters.