TECH

Ini Klarifikasi Bukalapak Soal Akuisisi Startup Rp14 Triliun

Bukalapak membantah perkiraan nilai akuisisi dari Nilzon.

Ini Klarifikasi Bukalapak Soal Akuisisi Startup Rp14 TriliunIlustrasi Bukalapak. Shutterstock/Wirestock Creators

by Luky Maulana Firmansyah

24 March 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Manajemen PT Bukalapak.com akhirnya buka suara soal kabar bahwa mereka telah mengakuisisi PT Belajar Tumbuh Berbagi atau Bolu.id, startup di sektor pendidikan.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/3), Corporate Secretary Bukalapak.com, Perdana A. Saputro, menyatakan perseroan melalui entitas anak usahanya, PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK), telah mengambil alih 100 persen atau sebanyak 11.340 saham Belajar Tumbuh Berbagi. Aksi korporasi ini terjadi pada 4 November 2021.

“Informasi nilai jual beli saham tersebut tercantum dalam Addendum Atas Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang ditandatangani oleh pemegang saham penjual Belajar Tumbuh Berbagi, Belajar Tumbuh Berbagi, KKI dan BUK pada 11 Januari 2022,” demikian pernyataan resmi Bukalapak, dikutip Kamis (24/3).

Sebelumnya, Nilzon Capital, perusahaan penasihat investasi dan kekayaan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyoroti soal keputusan manajemen Bukalapak yang mengambil alih saham perusahaan rintisan tersebut. Mereka mengatakan, informasi aksi korporasi tersebut terdapat dalam laporan keuangan Bukalapak.

Perdana memastikan bahwa informasi tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha perseroan.

Bukalapak bantah nilai akuisisi

Ilustrasi orang sedang membuka aplikasi bukalapak.Dok. Shutterstock/Cahya Pratama

Menurut Principal Advisor dari Nilzon Capital, John Octavianus, dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2021 terungkap Bukalapak telah mengakuisisi startup Belajar Tumbuh Berbagi. Dalam analisisnya, John menyebut bahwa pengambilalihan tersebut bernilai US$1 miliar atau lebih dari Rp14 triliun.

“Jumlah ini cukup fantastis dibandingkan nilai kapitalisasi pasar Bukalapak yang saat ini sekitar $1,93 miliar dan hampir 12 kali lipat dari nilai akuisisi sebagian saham Allo Bank oleh BUKA,” kata John dalam rilis kepada media.

Meski demikian, menurut Perdana, alih-alih nominal tersebut, manajemen Bukalapak memastikan bahwa nilai akuisisi startup ini mencapai US$1 juta atau lebih dari Rp14 miliar.

“Informasi ini akan dimuat lebih lanjut dalam laporan keuangan kuartal keempat 2021,” katanya.

Belajar Tumbuh Berbagi atau Bolu.id merupakan startup yang menawarkan tempat maupun komunitas bagi penjual online untuk mendapatkan informasi mengenai strategi penjualan. Mereka memiliki misi untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah era transformasi digital.

Bolu.id mengeklaim telah membantu lebih dari 50 ribu pemilik toko daring (online shop) untuk mengembangkan bisnis. Perusahaan ini telah bekerja sama dengan sejumlah perseroan, di antaranya: Tokopedia, Blibli, Shopee, TikTok, J&T Express.

Di tengah kabar akuisisi,harga saham perseroan berkode BUKA pada perdagangan Kamis (24/3) ditutup menguat 9,27 persen menjadi Rp330 per saham. Namun, harga saham perseroan e-commerce ini masih jauh dari Rp800 per saham pada penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Agustus 2021.