TECH

Kinerja Semester I/2022 Positif, Indosat Fokus Integrasi Jaringan

Indosat memiliki 96,2 juta pelanggan.

Kinerja Semester I/2022 Positif, Indosat Fokus Integrasi JaringanDirektur Utama PT Indosat Tbk, Vikram Sinha (tengah), Direktur Lee Chi Hung, Direktur Armand Hermawan, Direktur M. Buldansyah, Direktur Independen Irsyad Sahroni pada saat berfoto bersama saat RUPST di Jakarta (28/6). Dok/Indosat.

by Luky Maulana Firmansyah

18 August 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kinerja PT Indosat Tbk sepanjang semester pertama tahun ini dapat dipandang menggembirakan setelah meraup total pendapatan Rp22,53 triliun atau naik 50,3 persen ketimbang Rp14,98 triliun pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Menurut laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan tersebut bertopang pada pendapatan seluler yang melaju 57,5 persen dalam setahun menjadi Rp19,54 triliun. Lalu, pendapatan multimedia, komunikasi, data, dan internet (MIDI) mencapai Rp2,62 triliun, dan revenue telekomunikasi tetap mencapai Rp371,52 miliar.

"Momentum pertumbuhan sejak kuartal pertama ini merupakan hasil yang luar biasa bagi sebuah perusahaan yang baru melakukan merger,” kata Director and Chief Regulatory Officer Indosat, Muhammad Danny Buldansyah, dalam konferensi pers secara daring, Kamis (18/8).

Meski demikian, perusahaan membukukan kenaikan total beban hingga 107,7 persen menjadi Rp16,43 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Penyumbang utama beban tersebut adalah penyelenggaraan jasa sekitar Rp10,58 triliun.

Dengan adanya kenaikan beban tersebut, laba Indosat pun menyusut 41,8 persen dalam setahun menjadi Rp3,26 triliun. Namun, menurut data internal perseroan, laba kuartal II-2022 melonjak 2.332,4 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) menjadi Rp3,13 miliar.

Dampak merger

Ilustrasi Indosat-Tri.Ilustrasi Indosat-Tri. (ShutterStock/Susilo Prambanan)

Perusahaan resmi menggelar penggabungan usaha dengan PT Tri Hutchison Indonesia pada Januari tahun ini, dan lahirlah entitas bisnis baru bernama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Danny sebelumnya sempat mengatakan kinerja baik operasional mapun keuangan perusahaan akan terdorong usai melakukan merger.

“Pastinya dengan adanya integrasi ini, jaringan kita coverage-nya jauh menjadi lebih luas dari sebelumnya. Kemudian juga, kualitas jaringan menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga menciptakan customer experience yang lebih baik,” ujar Danny.

Dia mengatakan perseroan telah melakukan integrasi terhadap lebih dari 12.000 site dari total target 43.000 site. Integrasi itu rencananya akan selesai pada akhir tahun ini atau paling lambat kuartal I-2023.

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Vikram Sinha, mengatakan perusahaan berkomitmen melanjutkan momentum pertumbuhan dengan sejumlah upaya seperti mendorong peningkatan gaya hidup digital, serta menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan.

“Manajemen IOH akan terus berfokus untuk menyelaraskan dan mentransformasi organisasi, meningkatkan efisiensi biaya, serta mempercepat proses integrasi,” kata Vikram dalam keterangan resmi kepada media, Jumat (29/7).

Entitas baru telekomunikasi ini diklaim menjadi operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Menurut catatan internal perusahaan, perusahaan memiliki 96,2 juta pelanggan seluler pada kuartal kedua tahun ini.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan harga saham ISAT mencapai Rp7.325 per unit. Apabila dibandingkan dengan posisi pada awal tahun (year-to-date/ytd), nilainya telah meningkat 14,01 persen.