TECH

Meta Rilis Toko Virtual, Pengguna Bisa Beli Produk Fesyen Untuk Avatar

Toko virtual tersedia di Facebook dan Instagram.

Meta Rilis Toko Virtual, Pengguna Bisa Beli Produk Fesyen Untuk AvatarMeta Avatars Store. Dok/Meta Facebook.
22 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, merilis Meta Avatars Store, toko fesyen virtual yang memungkinkan pengguna membeli produk pakaian digital untuk karakter virtualnya.

Dikutip dari blog resmi, Rabu (22/6), Meta menyediakan produk fesyen virtual ini dari brand terkemuka seperti Balenciaga, Prada, dan Thom Browne. Tidak jelas berapa harga dari pakaian digital dimaksud. Namun, Meta menyebut akan menyediakan opsi pakaian gratis.

“Kami ingin memungkinkan semua orang untuk menampilkan versi terbaik dari dirinya sendiri. Itu sebabnya kami memungkinkan penyesuaian avatar dengan berbagai macam pakaian dan aksesori gratis,” demikian keterangan resmi Meta.

Marck Zuckerberg, CEO Meta, mengumumkan pembukaan Meta Avatars Store bersama dengan Eva Chen, Vice President of Partnership Instagram, dalam acara Instagram Live, Sabtu (18/6). Menurut Zuckerberg, Meta ingin platformnya menjadi pasar terbuka dengan pengembang dapat membuat dan menjual pakaian.

“Kami meluncurkan Avatar Store kami di Facebook, Instagram, dan Messenger sehingga pengguna dapat membeli pakaian digital untuk menata avatar," begitu pengumuman Zuckerberg, dilansir dari Tech Crunch.

Meta menyebut banyak pengguna ingin mewakili dirinya dengan Avatar, serta meriasnya dengan fesyen terkemuka. Di sisi lain, Avatar ini dianggap sebagai ekspresi digital dari kepribadian masing-masing pengguna.

Ekonomi metaverse

Shuterstock/Michael Vi

Avatar memungkinkan pengguna untuk lebih terhubung dengan teman, keluarga, rekan kerja, atau siapa pun yang ditemui di jalan menuju metaverse, menurut Meta. Perusahaan teknologi ini turut menyampaikan dukungannya bagi pengguna yang ingin mengubah penampilannya baik di dunia nyata maupun ruang digital.

“Faktanya, dengan lebih dari satu triliun kombinasi opsi avatar gratis yang sudah tersedia, pilihan hampir pasti akan menjadi milik pengguna,” katanya. Rencananya, Meta Avatars Store akan diluncurkan untuk pasar Amerika Serikat, Kanada, Thailand, dan Meksiko.

Sementara itu, Marck Zuckerberg menyampaikan perusahaan berambisi untuk memperluas jenama fesyen pada toko virtual tersebut. “Barang digital akan menjadi cara penting untuk mengekspresikan diri Anda di metaverse dan pendorong besar ekonomi kreatif. Saya senang menambahkan lebih banyak merek dan segera menghadirkan ini ke virtual Reality (VR),” ujarnya.

Meta tahun ini memperkenalkan avatar 3D di Instagram, Facebook, dan Messenger. Perusahaan ini memungkinkan pengguna untuk membawa avatar yang sama di semua platform Meta, termasuk VR.

Perusahaan teknologi itu bukanlah yang pertama dalam hal kolaborasi dengan jenama fesyen produk digital. Dikutip dari The Verge, platform gim Fortnite tahun lalu memperkenalkan Balenciaga yang pembelinya dapat mengenakan pakaian untuk karakter dalam gimnya. Di Roblox, pemain dapat mengunjungi toko virtual Gucci Town.

Menurut laporan McKinsey, nilai ekonomi metaverse pada 2030 akan mencapai US$5 triliun atau lebih dari Rp74.152 triliun pada 2030. Dari jumlah tersebut, sektor perdagangan elektronik akan menjadi ceruk terbesar, dengan nilai sekitar US$2 triliun.

Related Topics