TECH

Upaya Insurtech Qoala dan Fuse Ekspansi Ke Pasar Luar Negeri

Insurtech berfokus pada penyediaan layanan klaim cepat.

Upaya Insurtech Qoala dan Fuse Ekspansi Ke Pasar Luar NegeriIlustrasi insurtech. (Shutterstock/Panchenko Vladimir)
14 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sektor asuransi teknologi (insurtech) menyaksikan perkembangan kinerja bisnis positif, dapat terlihat pada kinerja sejumlah pemainnya seperti Qoala dan Fuse. Keduanya tidak hanya mengembangkan bisnis di dalam negeri, tapi juga membidik ekspansi ke pasar luar negeri.

Qoala, misalnya, menawarkan beragam asuransi sesuai kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Produknya tidak hanya berfokus pada kesehatan dan jiwa, tapi juga gawai, perjalanan, properti, hingga kendaraan bermotor.

Deputy CEO dan Co-founder Qoala, Tommy Martin, dalam keterangannya, Senin (12/12), menyatakan keberagaman jenis produk asuransi yang berfokus kepada kebutuhan individu ini menjadi selling point Qoala.

“Kami sejauh ini berhasil menjadi perusahaan insurtech terbesar di Asia Tenggara dalam hal penjualan asuransi ritel atau individual. Sesuai prinsip Qoala, tujuan kami hadir di Indonesia dan Asia Tenggara adalah untuk meningkatkan adopsi asuransi. Jadi, memang fokusnya harus lebih bisa ke ritel,” ujarnya.

Selain Indonesia, Qoala telah melakukan ekspansi bisnis di Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Perusahaan rintisan itu pada Mei mengantongi pendanaan seri B senilai US$65 juta atau hampir Rp950 miliar yang dipimpin Eurazeo, perusahaan investasi asal Prancis.

Qoala menyatakan tumbuh 30 kali lipat sejak pendanaan seri A pada April 2020, capaian yang dipandang tercepat untuk perusahaan insurtech Asia Tenggara.

Misi Qoala

Kiri ke kanan: Harshet Lunani (CEO dan Founder Qoala), Tommy Martin (COO dan Co-founder Qoala). Dok/Qoala
Kiri ke kanan: Harshet Lunani (CEO dan Founder Qoala), Tommy Martin (COO dan Co-founder Qoala). Dok/Qoala

Sebagai perusahaan asuransi teknologi, Qoala berupaya memasyarakatkan asuransi, kata Tommy. Tantangannya memang tidak mudah. Ada cakupan pasar yang terbatas, ketersediaan jenis produk asuransi yang sesuai dengan masyarakat dan proses penerbitan polis, dan klaim yang sangat manual dan memakan waktu.

“Qoala hadir untuk menjadi solusi dari tantangan tersebut dengan berupaya menciptakan teknologi yang memudahkan akses asuransi dengan proses klaim berbasis digital dan machine learning,” ujarnya.

Hingga kini pemahaman masyarakat terhadap pentingnya memiliki asuransi juga belum meluas. Untuk menawarkan berbagai produknya, Qoala berkolaborasi dengan perusahaan rintisan digital pada sejumlah sektor seperti e-commerce, perjalanan, sampai investasi.

Dari sisi layanan, perusahaan itu punya Qoala Plus yang bertujuan membantu para mitra atau tenaga pemasar mendistribusikan produknya. Jumlah tenaga pemasarnya di seluruh Indonesia saat ini 50 ribu. Qoala juga memiliki platform yang merupakan marketplace asuransi digital untuk mengakses dan membeli berbagai macam asuransi secara langsung lewat situs atau aplikasi Qoala.

Ekspansi Fuse

Andy Yeung, Co-Founder & CEO of FUSE/ Dok. East Ventures

Related Topics