Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Oracle Proyeksi Pendapatan Cloud Capai US$166 Miliar pada 2030

Kantor pusat Oracle di Redwood Shores. (Peter Kaminski from San Francisco, California, USA, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Kantor pusat Oracle di Redwood Shores. (Peter Kaminski from San Francisco, California, USA, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Oracle memproyeksikan pendapatan infrastruktur cloud mencapai US$166 miliar pada tahun fiskal 2030.
  • CEO Oracle, Clay Magouyrk, memperkirakan pemesanan baru infrastruktur cloud datang dari berbagai pelanggan.
  • Pendapatan Oracle pada kuartal II-2025 mencapai US$14,9 miliar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Oracle, perusahaan teknologi multinasional yang bermarkas di Texas, Amerika Serikat, memproyeksi pendapatan infrastruktur cloud miliknya akan tumbuh hingga US$166 miliar pada tahun fiskal 2030. Nilai tersebut setara dengan nyaris 75 persen dari total pendapatannya yang diproyeksikan mencapai US$225 miliar, menurut laporan Tech in Asia.

Perusahaan tersebut juga memperkirakan laba yang disesuaikan sebesar US$21 per saham untuk periode yang sama. 

Dalam pertemuannya dengan analis keuangan, CEO Oracle, Clay Magouyrk, memberikan prediksi pemesanan baru infrastruktur cloud datang dari berbagai pelanggan, bukan hanya OpenAI.

Para analis memperkirakan penjualan keseluruhan mencapai US$198,4 miliar dan laba yang disesuaikan sebesar US$18,92 per saham untuk tahun fiskal 2030, menurut data LSEG.

Menurut EBC Financial Group, pendapatan Oracle pada kuartal II-2025 adalah US$14,9 miliar atau sedikit di bawah ekspektasi pasar yang dipatok pada level US$15 miliar. Untuk kuartal terakhir, Oracle melaporkan pendapatan cloud melonjak 28 persen menjadi $7,2 miliar.

Pada bulan lalu, Oracle menyatakan telah mengumpulkan pemesanan infrastruktur bernilai ratusan miliar dolar dan bekerja sama dengan pencipta ChatGPT, OpenAI, untuk proyek senilai US$300 miliar yang akan mencakup lima pusat data baru.

“Saya tahu beberapa orang bertanya-tanya, 'Hei, apakah hanya OpenAI?' Kenyataannya, kami pikir OpenAI adalah pelanggan yang hebat, tetapi kami punya banyak pelanggan. Ini benar-benar tujuh kesepakatan, empat pelanggan, semuanya selain OpenAI,” ujar Magouyrk, dikutip dari Reuters, Jumat (17/10).

Kontrak cloud dengan OpenAI tersebut sempat mendorong saham Oracle melonjak 36 persen, serta meningkatkan valuasi Oracle menjadi US$913 miliar. Reli dari Oracle mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq ke rekor tertinggi pada bulan lalu.

Pada perdagangan hari ini, saham Oracle naik 3,09 persen menjadi US$313. Sementara itu kapitalisasi pasar perusahaan tersebut mencapai US$892,30 miliar.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Tech

See More

Komdigi Mau Panggil PSE dan Asosiasi Perkara Fotografi di Ruang Publik

01 Nov 2025, 11:10 WIBTech