Pemulihan BTS di Aceh Terkendala Listrik, Angka Pemulihan Naik Turun

- Angka pemulihan konektivitas di Aceh masih naik turun, hanya mencapai 40 persen.
- Konektivitas terkendala oleh ketersediaan listrik dan gangguan transmisi.
- Sumatra Utara dan Sumatra Barat telah pulih sepenuhnya.
Jakarta, FORTUNE - Pemulihan jaringan telekomunikasi pascabanjir di Provinsi Aceh masih menghadapi kendala signifikan dengan tingkat konektivitas yang fluktuatif.
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid melaporkan bahwa hingga Kamis, jumlah menara stasiun pemancar (base transceiver station/BTS) yang aktif di Aceh baru mencapai 40 persen.
Kondisi ini kontras dengan wilayah terdampak lain seperti Sumatra Utara dan Sumatra Barat yang telah pulih hampir 100 persen.
Meutya menegaskan bahwa kendala utama lambatnya pemulihan di Aceh bukan disebabkan oleh kerusakan fisik menara, melainkan ketersediaan pasokan listrik dan gangguan transmisi.
“PR [pekerjaan rumah] kita untuk menaikkan segera, karena konektivitas sangat penting,” ujar Meutya, dikutip Jumat (12/12).
Ia menambahkan bahwa permasalahan infrastruktur fisik tergolong minim. Meutya memastikan tidak ada laporan menara roboh akibat banjir, dengan tingkat kerusakan dilaporkan nol atau hampir nol. Kunci pemulihan kini bergantung sepenuhnya pada pulihnya jaringan listrik.
“Tinggal transmisi, ada gangguan-gangguan kabel dan kemudian yang paling utama kita tunggu adalah listrik. Kalau listrik sudah kembali, sekali lagi, ini akan amat membantu dari sisi konektivitas, khususnya di wilayah Aceh,” katanya.
Situasi jaringan di Aceh tergolong belum stabil jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria pada Rabu (10/12) sempat mencatat total BTS yang aktif mencapai 52 persen.
“Angkanya itu up and down ya, karena suplai listrik, jadi kita pernah di 54 persen lalu pernah juga 62 persen, dan target kita sebenarnya 75 persen,” ujar Nezar di Jakarta, Rabu (10/12).
Penurunan ke angka 40 persen pada data terakhir menunjukkan tingginya ketergantungan jaringan pada suplai listrik yang masih berubah-ubah.
Di sisi lain, kondisi di Aceh berbeda jauh dengan dua wilayah terdampak banjir lainnya yang kini dianggap pulih sepenuhnya.
Meutya menyatakan tingkat pemulihan di Sumatra Utara (Sumut) telah mencapai 98 persen dan Sumatra Barat (Sumbar) 99 persen. Fokus pemerintah di kedua provinsi ini kini hanya pada tahap pemantauan agar koneksi tidak terganggu lagi.
Sebagai langkah darurat, Komdigi hingga Selasa (09/12) telah menyediakan 18 titik akses internet menggunakan satelit Satria 1.
Pemerintah juga mendistribusikan 88 perangkat Starlink, dengan perincian 27 unit untuk Aceh, 27 unit untuk Sumatra Utara, dan 34 unit untuk Sumatra Barat.
















