Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Prediksi 2026: Peretas Gunakan AI, Targetkan Transportasi Cerdas hingga Satelit

Cybersecurity Expert melindungi perusahaan dari ancaman siber.( pinterest.com / Milind Agarwal )
Cybersecurity Expert melindungi perusahaan dari ancaman siber.( pinterest.com / Milind Agarwal )
Intinya sih...
  • Industri logistik dan rantai pasokan teknologi tinggi menjadi target serangan siber pada 2026.
  • Pelaku diproyeksi akan mengalihkan aktivitasnya ke Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
  • Pangsa komputer industri yang diserang turun menjadi 20 persen pada kuartal III-2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Kaspersky memproyeksikan 2026 sebagai tahun yang akan diwarnai oleh eskalasi insiden siber. Serangan kemungkinan besar akan menargetkan industri logistik global dan rantai pasokan teknologi tinggi.

Target serangan juga diprediksi meluas ke sektor nontradisional, mencakup sistem transportasi cerdas, kereta api, angkutan umum, kapal, bangunan cerdas, hingga komunikasi satelit.

Kepala Kaspersky ICS CERT, Evgeny Goncharov, memperingatkan pelaku ancaman—termasuk advanced persistent threat (APT), kelompok peretas regional, aktivis siber (hacktivists), hingga geng ransomware—akan kian mengalihkan aktivitasnya ke kawasan Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin.

“Organisasi industri menghadapi lingkungan ketika serangan lebih cepat, lebih cerdas, lebih asimetris daripada sebelumnya,” ujar Evgeny dalam keterangannya, dikutip Senin (15/12).

Menurut Kaspersky, operasi berbasis agen kecerdasan buatan (AI) dan orkestrasi berbahaya yang otonom akan menurunkan hambatan bagi peretas dalam melancarkan kampanye industri skala massal.

Meskipun prediksi 2026 menunjukkan peningkatan risiko, data 2025 menunjukkan adanya perbaikan dalam pertahanan siber. Laporan Kaspersky Security Bulletin menunjukkan pangsa komputer industri (Industrial Control Systems/ICS) yang diserang malware turun menjadi 20 persen pada kuartal III-2025, dibandingkan dengan 21,9 persen pada kuartal I-2025.

Wilayah dengan tingkat insiden tertinggi meliputi Afrika, Asia Tenggara, Asia Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan. Namun, distribusi serangan berdasarkan sektor industri terlihat tidak merata sepanjang kuartal III-2025: industri biometrik 27,4 persen; otomatisasi bangunan 23,5 persen; tenaga listrik: 21,3 persen; rekayasa dan integrasi OT 21,2 persen; konstruksi 21,1 persen; manufaktur 17,3 persen; serta minyak dan gas 15,8 persen.

Dalam laporannya, Kaspersky menggarisbawahi tingkat eksploitasi hubungan kepercayaan oleh penyerang yang kian intensif, dan rantai pasok.

Mereka menyusup melalui vendor lokal, kontraktor, dan penyedia layanan kritis seperti operator telekomunikasi untuk melewati pertahanan tradisional.

Selain itu, serangan berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat, mulai dari penggunaan AI sebagai penyamaran malware hingga operasi intrusi otonom.

Peningkatan serangan juga teramati pada peralatan OT yang terekspos internet, terutama di lokasi terpencil yang mengandalkan firewall OT yang tidak dirancang untuk menahan ancaman siber modern.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Tech

See More

Prediksi 2026: Peretas Gunakan AI, Targetkan Transportasi Cerdas hingga Satelit

15 Des 2025, 14:53 WIBTech