TECH

Ini Startup yang Jadi Incaran OCBC NISP Ventura

Ini faktor pertimbangan OCBC NISP Venturea dalam pendanaan.

Ini Startup yang Jadi Incaran OCBC NISP VenturaIlustrasi startup. Shutterstock/Indypendenz
08 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE – OCBC NISP Ventura terus berkomitmen memberdayakan perusahaan startup, dengan menggabungkan kemampuan bank sebagai institusi finansial, seperti capital funding, akses ke jaringan nasabah, dan keahlian industri, dengan kelincahan atau agility dari startup.\

Managing Director OCBC NISP Ventura, Darryl Ratulangi mengatakan, saat ini semakin banyak startup bermunculan di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat banyak ide-ide inovatif dari para pendiri startup yang dapat terus didukung, termasuk dari pembiayaan. Namun, meraih kesuksesan memang merupakan sesuatu yang challenging bagi startup saat ini.

“Oleh karena itu, startup dituntut untuk lebih lincah dalam menyesuaikan strategi dan peluang pasar, agar bisa terus kompetitif. Melihat tren tersebut, OCBC NISP Ventura hadir dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam pertumbuhan startup di Indonesia, dengan menggabungkan jaringan grup yang luas, keahlian keuangan, serta jangkauan pelanggan, dengan kelincahan dan ide out-of-the-box dari startup, untuk memajukan ekosistem digital Indonesia,” ungkap Darryl.

Ini faktor pertimbangan OCBC NISP Venturea dalam pendanaan

ilustrasi tim kerja
ilustrasi tim kerja (Unsplash.com/Mario Gogh)

Ia menambahkan, ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan OCBC NISP dalam menyalurkan pendanaan. Salah satunya ialah startup teknologi di Indonesia untuk menciptakan proposisi ekosistem beyond banking.

“Berinvestasi di perusahaan yang dapat menghasilkan return investasi yang tinggi, biasanya melalui initial public offering (IPO) atau akuisisi oleh perusahaan yang lebih besar,” kata Darryl

Selain itu, pihaknya juga membuka potensi untuk bermitra dengan perusahaan startup dapat membawa manfaat potensial seperti akses ke teknologi dan inovasi baru, peningkatan efisiensi dan penghematan biaya, serta ekspansi ke pasar baru.

Berdasarkan data Dealstreet Asia SEA Deal Review, pada kuartal I-2023, Indonesia telah  menandatangani 36 kesepakatan dengan total US$432 juta atau sekitar 20,8 persen dari keseluruhan pangsa nilai pendanaan ekuitas di kawasan Asia Tenggara.

Related Topics