TECH

BI Bidik Pengguna QRIS Tembus 30 Juta Akhir Tahun Ini

Transaksi digital banking diprediksi capai Rp51.000 triliun.

BI Bidik Pengguna QRIS Tembus 30 Juta Akhir Tahun IniWarga memindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui aplikasi DOKU e-Wallet. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
11 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Seiring dengan meningkatnya transaksi digital, Bank Indonesia (BI) menargetkan implementasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) bisa tembus 30 juta merchant atau pengguna hingga akhir tahun 2022. 

“Tahun ini (implementasi ditargerkan bisa) 30 juta merchant. Dalam tiga tahun ke depan 64 juta UMKM diharapkan terhubungan dengan QRIS,” jelas Perry Warjiyo melalui konferensi video Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Senin (11/7). 

BI mencatat, hingga saat ini implementasi QRIS baru mencapai 18,7 juta. Sekitar 80 hingga 90 persen di antaranya ialah merchant pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

QRIS sendiri merupakan bagian dari blueprint digitalisasi sistem pembayaran Indonesia yang telah dirilis BI sejak 2019. Langkah ini juga menjadi bagian dari dukungan BI kepada upaya pemerintah mendigitalkan ekonomi dan keuangan nasional. 

Sistem ini, lanjut Perry, juga akan terus dikembangkan, termasuk dengan kerjasama antara lima negara ASEAN untuk menyediakan pembayaran antar negara (cross border payment) berlandaskan local currency settlement (LCS).

 

Transaksi digital banking diprediksi tembus Rp51.000 triliun

Melalui sinergi dan kolaborasi yang erat antar banyak pihak, Perry optimis ekonomi keuangan digital Indonesia akan tumbuh pesat. 

Oleh karena itu, dirinya memproyeksikan nilai transaksi digital banking pada akhir tahun ini dapat tembus Rp51.000 triliun. Bank sentral pun mencatat nilai transaksi digital banking pada tahun lalu mencapai Rp39.841 triliun. 

"Seluruh layanan perbankan secara digital, bukan cuma bank digital, tahun ini diperkirakan naik 26 persen (yoy) atau Rp51.000 triliun," kata Perry. 

Transaksi e-commerce diproyeksikan tembus Rp536 triliun

Sementara itu, tansaksi e-commerce pada tahun ini diproyeksikan dapat mencapai Rp536 triliun, atau naik 31 persen (yoy). Sedangkan uang elektronik diperkirakan naik 18 persen atau menjadi Rp360 triliun. 

Berdasarkan data bank sentral, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Mei 2022 tumbuh 35,25 persen (yoy) mencapai Rp32 triliun. Sementara itu, nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen (yoy) menjadi Rp3.766,7 triliun.  

Related Topics