TECH

Menggali Problem Properti Komersial di Balik Hybrid Working

Grup Meta tutup satu kantor di London karena masalah ini.

Menggali Problem Properti Komersial di Balik Hybrid Workingilustrasi kantor (unsplash.com/Israel Andrade)
04 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Grup Meta, induk usaha Facebook dan Instagram, terpaksa mengakhiri sewa gedung di London 18 tahun lebih awal dari perkiraan. Kerugian finansial pun tak terelakkan.

Meta memutuskan mengosongkan gedung delapan lantai yang berlokasi di 1 Triton Square, London, Britania Raya milik British Land. Akan tetapi, melepas lahan itu berarti perusahaan harus merelakan sekitar US$181 juta. Angka itu setara dengan biaya sewa selama tujuh tahun, sebagaimana dikutip dari Fortune.com.

Seperti perusahaan teknologi lain, setelah pandemi ini, Meta telah kembali menerapkan kebijakan bekerja di kantor tiga hari dalam sepekan. Bahkan, ada aturan yang mewajibkan itu, sehingga pelanggarnya berisiko beroleh konsekuensi besar.

Namun, keputusan pengosongan kantor di London oleh Meta mengindikasikan, perilaku para pekerja dari sebelum pandemi, masa pandemi, dan prapandemi berubah terlalu signifikan untuk membenarkan biaya sewa tambahan gedung.

Faktor lainnya, jumlah karyawan teknologi kini diduga tidak sebanyak sebelum pandemi. Sebab, setelah pandemi kian terkendali, ada PHK massal di sektor teknologi. Termasuk di Meta, yang diumumkan langsung oleh CEO Mark Zuckerberg. Contohnya, pada Maret lalu, ia mengungkapkan rencana memberhentikan 10.000 pekerja di berbagai lini bisnis perusahaan.

Meta sendiri memiliki tiga kantor di London. Dua lainnya berada di area King's Cross dan Brock Street dekat stasiun kereta Euston. Namun, biaya terbesar secara khusus dialokasikan untuk kantor di Triton Square, yang baru saja dikosongkan pada September lalu.

"[Itu] jumlah uang yang sangat besar. Dalam 20 tahun ini, saya tak bisa bayangkan ada penyewa yang bayar [begitu banyak] demi mengembalikan ruang yang tak mereka tempati," kata Analis di Peel Hunt, Matthew Saperia, sebagaimana dilansir dari Financial Times.

Saat Fortune.com meminta tanggapan, Meta menolak berkomentar.

Berdampak pada pemilik properti dan lahan

Akibat keputusan Meta, British Land selaku pemilik properti di Triton Square memerlukan penyewa baru. Problem yang harus dihadapi oleh pemilik properti komersial akibat budaya kerja hibrida.

Menurut British Land, langkah Meta akan menyebabkan dilusi laba per saham sekitar 0,6 pence. Pahkan, di Amerika Serikat, para ahli memperingatan tantangan tersebut dapat mengakibatkan kerugian sebesar US$1,5 triliun.

Kendati begitu, British Land tetap yakin dengan proyeksi kinerja sepanjang tahun 2024. Itu didukung oleh tingkat penyewaan sebesar 1,2 juta kaki persegi oleh British Land, dengan tawaran tambahan seluas 1,1 juta kaki persegi.

CEO British Land, Simon Carter menambahkan, penyerahan gedung di 1 Triton Square oleh Meta pun memungkinkan perusahaan mempercepat rencana transformasi menjadi kampus inovasi dan ilmu hayati terkemuka di London. 

Related Topics