Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
antarafoto-penambahan-tenaga-pendamping-kopdes-merah-putih-1757931024.jpg
Petugas merapikan obat yang dijual di Koperasi Merah Putih, Kelurahan Sukamaju, Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (15/9). ANTARA FOTO/Yudi Manar

Intinya sih...

  • Proses digitalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dikebut dan ditargetkan rampung Oktober 2025.

  • Telkom menghadirkan Digi Koperasi, platform digital terintegrasi untuk seluruh KDMP, dengan masa uji coba selama tiga bulan.

  • Jaringan fiber optic akan mempermudah integrasi sistem.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banten, FORTUNE - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mempercepat proses digitalisasi 83.442 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di seluruh Indonesia, dengan target penyelesaian pada Oktober 2025. Untuk mendukung transformasi ini, Telkom telah menghadirkan Digi Koperasi, sebuah platform digital terintegrasi yang akan menjadi tulang punggung operasional puluhan ribu koperasi tersebut.

Executive Vice President (EVP) Telkom Regional 2, Edie Kurniawan, menyatakan platform Digi Koperasi siap dimanfaatkan dalam masa uji coba oleh seluruh KDMP. Periode pembelajaran selama tiga bulan ini dirancang agar para pengurus terbiasa menggunakan aplikasi digital.

“Targetnya Oktober ini seluruh proses digitalisasi harus sudah selesai. Aplikasi yang kami kembangkan bisa dipakai free sampai Desember, untuk fase learning diharapkan cukup untuk memahami proses-proses dalam aplikasi digital ini,” kata Edie kepada pers di Grha Telkom BSD, Senin (15/9).

Untuk mengejar target yang ketat, Edie menjelaskan Telkom memprioritaskan integrasi digital bagi Koperasi Merah Putih yang telah memiliki Surat Keterangan Hasil Uji (SKHU). Selain itu, Telkom juga mendirikan posko pendampingan di berbagai daerah untuk memfasilitasi dan mendampingi KDMP dalam proses implementasi Digi Koperasi.

“Awalnya kami ingin melakukan kunjungan satu per satu ke desa, tapi waktunya terlalu lama. Karena diminta selesai Oktober, maka fokusnya pada yang sudah SKHU dulu,” ujar Edie.

Percepatan integrasi sistem ini didukung oleh jaringan fiber optic yang telah tergelar di banyak wilayah desa. Untuk area yang belum terjangkau, akan dilakukan penarikan jaringan tambahan sesuai kebutuhan. Sementara itu, wilayah yang belum tersentuh fiber optic akan didorong untuk memanfaatkan konektivitas mobile broadband serta satelit milik Telkom.

Platform Digi Koperasi hadir dengan berbagai fitur utama, seperti Kasir Koperasi untuk pencatatan transaksi serta sistem Akuntansi dan Keuangan Koperasi untuk menjaga transparansi. Melalui platform ini, proses jual-beli, pencatatan barang masuk dan keluar, hingga pembuatan laporan keuangan dapat berjalan otomatis tanpa pelaporan manual.

Untuk pemantauan skala nasional, Telkom menyediakan Dashboard Nasional yang berfungsi sebagai pusat data. Dasbor ini menyajikan berbagai indikator kinerja, mulai dari jumlah koperasi terdigitalisasi, omzet, pertumbuhan ekonomi, hingga sebaran pasokan produk dari BUMN.

“Dasbor ini bisa diakses Presiden Prabowo, Menteri Koperasi, maupun Ketua Satgas Kopdes Merah Putih Zulkifli Hasan. Jadi, performa koperasi bisa terlihat jelas, mana yang jalan, mana yang perlu pendampingan,” ujar Edie.

Lebih lanjut, Telkom juga tengah menyiapkan pasar digital terintegrasi melalui PaDi UMKM. Inisiatif ini bertujuan memperluas akses pasar bagi produk-produk hasil koperasi secara nasional.

Program digitalisasi KDMP ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi desa/kelurahan. Tujuannya adalah memperkuat perekonomian desa melalui koperasi yang profesional, transparan, dan terhubung dengan rantai pasok nasional.

Editorial Team