Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

TLKM Serap Capex Rp5 Triliun pada Q1-2025, Setara 13,4% Pendapatan

Kantor pusat PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). (dok. Telkom)
Kantor pusat PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). (dok. Telkom)
Intinya sih...
  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah menghabiskan Rp5 triliun untuk capex pada Q1-2025.
  • Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan lebih dari 50% dari capex itu dialokasikan untuk memperluas konektivitas digital.
  • Pendapatan sepanjang kuartal I-2025 mencapai Rp36,6 triliun, turun tipis 2,11 persen.

Jakarta, FORTUNE - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan infrastruktur digital pada awal tahun. Perseroan melaporkan telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp5 triliun selama periode Januari-Maret 2025. Pengeluaran besar ini didominasi investasi untuk perluasan konektivitas, menegaskan upayanya mewujudkan pemerataan akses digital di seluruh negeri.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menjelaskan lebih dari 50 persen belanja modal tersebut dialokasikan untuk membangun jaringan fiber optic, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut.

"Langkah ini semakin menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi dan pemerataan akses digital di seluruh Indonesia," kata Ririek melalui keterangan resmi, dikutip Senin (5/5).

Realisasi capex tersebut dilaporkan bersamaan dengan rilis kinerja keuangan Telkom sepanjang kuartal I-2025. Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi Rp36,6 triliun, yang turun tipis 2,11 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp37,42 triliun.

Meskipun pendapatan sedikit menurun, Telkom berhasil mencatat EBITDA konsolidasi Rp18,2 triliun dengan margin 49,8 persen. Sementara itu, laba bersihnya mencapai Rp5,8 triliun dengan margin 15,9 persen.

Pendapatan Telkom disokong sejumlah lini bisnis utama. Pada segmen consumer yang mencakup mobile dan fixed broadband, Telkomsel membukukan pendapatan Rp27,2 triliun. Bisnis digital Telkomsel berkontribusi signifikan, mencapai 90,3 persen dari total pendapatan pada segmen ini.

Layanan IndiHome residensial (B2C) juga mencatatkan pertumbuhan positif 1,3 persen secara tahunan, dengan jumlah pelanggan tumbuh 10,4 persen menjadi 9,8 juta pelanggan hingga akhir Maret 2025.

Segmen enterprise juga menunjukkan pertumbuhan positif. Segmen ini mencatat pendapatan Rp5 triliun, tumbuh 2,9 persen secara tahunan, didorong oleh kinerja layanan Indibiz, satelit, dan bisnis pembayaran digital. Kontributor utama segmen enterprise adalah layanan konektivitas dan solusi Digital IT Services.

Untuk segmen wholesale and international, pendapatannya mencapai Rp4,8 triliun. Angka ini naik tipis 0,6 persen secara tahunan, dengan pertumbuhan didorong oleh bisnis infrastruktur digital dan layanan suara internasional.

Bisnis menara telekomunikasi melalui anak usaha Mitratel juga membukukan kinerja positif.

Mitratel mencatat pendapatan Rp2,3 triliun atau tumbuh 1,4 persen secara tahunan. Berkat pengelolaan biaya yang efektif, Mitratel membukukan EBITDA Rp1,9 triliun dan laba bersih Rp526 miliar, dengan margin EBITDA dan margin laba bersih yang stabil pada 83 persen dan 23,3 persen, masing-masing.

Bisnis penyewaan menara (tower leasing) tetap menjadi penopang utama dengan kontribusi 82 persen terhadap total pendapatan Mitratel, didukung oleh penambahan penyewa hingga totalnya mencapai 60.259.

Pada bisnis pangkalan data dan cloud, Telkom beroleh pendapatan Rp446 miliar pada kuartal I-2025. Hingga akhir Maret 2025, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 38 MW, serta memiliki 2.420 rack untuk edge data center yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ririek mengatakan capaian kinerja pada triwulan I-2025, terutama strategi penggunaan alokasi capex untuk infrastruktur digital, akan mendukung pertumbuhan perusahaan hingga akhir tahun.

Dia juga menilai capaian ini membuktikan resiliensi perseroan dalam menghadapi berbagai dinamika, termasuk kondisi perekonomian yang kian menantang dan pelemahan daya beli masyarakat.

"Kami optimis bahwa langkah strategis ini dapat memberikan hasil positif yang mendukung pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan perusahaan," ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us