22% Konsumen Pilih Pengiriman Cepat, Pergudangan Jadi Kunci E-commerce

- 22,5% konsumen e-commerce di Indonesia memilih next-day delivery sebagai faktor penting dalam berbelanja online.
- Manajemen pergudangan menjadi kunci penting dalam menjaga kelancaran alur kerja, ketepatan pesanan, dan reputasi brand.
- E-commerce besar di Indonesia seperti Lazada dan Blibli beralih menjadi penyedia layanan fulfillment dengan teknologi canggih untuk mendukung operasional bisnis.
Jakarta, FORTUNE – Konsumen atau pengguna e-commerce lebih suka memilih opsi pengiriman cepat atau bahkan instan dalam bertransaksi. Bahkan, riset dari We Are Social 2025 menunjukkan bahwa 22,5 persen dari konsumen di Indonesia menjadikan next-day delivery atau besok sampai sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan mereka dalam berbelanja online.
“Ini menandakan perkembangan kebutuhan dan keinginan konsumen dari pengiriman reguler 3 hingga 5 hari menjadi keinginan agar pesanan bisa sampai secepat mungkin atau instan,” kata Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda di Jakarta, Selasa (2/9).
Dengan demikian, manajemen pergudangan menjadi salah satu kunci krusial yang luput dari perhatian perusahaan. Padahal, fulfillment bukan sekadar mengatur stok dan mendistribusikan, tetapi menyangkut ketepatan pesanan, kelancaran operasional bisnis, sekaligus penentu reputasi sebuah brand.
Ini fungsi manajemen pergudangan bagi e-commerce

Dari sinilah, peran manajemen pergudangan yang efektif menjadi begitu krusial karena berfungsi sebagai pondasi yang menjaga kelancaran alur kerja, memastikan pesanan sampai tepat waktu, sekaligus melindungi kualitas layanan pelanggan. Dengan fondasi kuat ini, bisnis memiliki ruang untuk fokus pada inovasi dan pengembangan produk yang akhirnya dapat membangun kepercayaan jangka panjang.
Menjawab tantangan bisnis, beberapa e-commerce besar di Indonesia kini tidak hanya berperan sebagai platform jual-beli online atau penyedia layanan omnichannel commerce. Mereka juga beralih menjadi penyedia layanan fulfillment.
Contohnya, Lazada melalui Aplikasi Logistik LEX dan Blibli melalui entitas anak PT Global Distribusi Pusaka yang menghadirkan Fulfillment at Speed (FAS) yang berfokus pada layanan B2B2C. FAS hadir sebagai solusi bisnis terpadu (all-in-one business enabler) yang tidak hanya menyediakan jasa pergudangan dan pengiriman, tetapi juga mendukung operasional bisnis dari hulu ke hilir.
FAS hadir sebagai solusi komprehensif yang tidak hanya terbatas pada layanan gudang (warehousing) dan distribusi. Layanan ini mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari manajemen toko, distribusi offline ke lebih dari 300 saluran fisik, hingga penjualan di berbagai platform toko online.
Layanan ini juga tersedia untuk perusahaan di luar ekosistem Blibli, yang ingin mengoptimalkan manajemen pergudangan hingga penjualan mereka, serta mendukung distribusi barang baik online maupun offline. Selain itu, FAS memperkuat layanannya dengan dukungan pemasaran, pengembangan aset kreatif, dan layanan pelanggan yang andal, semua terintegrasi dalam satu sistem untuk memastikan pengalaman pasca-pembelian yang positif.
Kekuatan utama FAS terletak pada jaringan gudang yang strategis yang didukung teknologi canggih dengan Artificial Intelligence dan Machine Learning dan (AI/ML), sehingga pengelolaan gudang menjadi lebih efisien. Saat ini, FAS disokong 13 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk gudang terbesar di Marunda.
Fasilitas ini didukung oleh sistem teknologi fulfillment yang memungkinkan proses masuk dan keluar barang maksimal dalam enam jam, membantu merek tumbuh lebih cepat dan efisien. FAS tidak hanya menawarkan domestic logistik, tetapi juga kapabilitas impor, pemasaran digital, layanan pelanggan, dan integrasi dengan berbagai marketplace besar, sehingga operasional bisnis berjalan lancar dari satu pintu.